Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2023, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Blue Water yang merupakan perusahaan patungan antara Posco Wide Co. Ltd dengan PT Krakatau Tirta Industri berhasil mengelola limbah dari baja menjadi air berkualitas untuk kepentingan industri.

Perusahaan yang berdiri pada 18 Januari 2013, itu sudah dipercaya PT Krakatau Posco dalam menjalankan kapasitas water treatment sebanyak 17.000 meter kubik per hari dan kapasitas reusing system 700 meter kubik per hari.

Water treatment  atau pengolahan air adalah setiap proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas air agar lebih diterima dalam penggunaan akhir dengan kondisi tertentu.

Peningkatan kualitas air ini dimaksudkan untuk memenuhi baku mutu limbah cair yang dibuang ke laut dan atau diolah kembali menjadi air bersih untuk kepentingan industri.

Baca juga: Setiap Tahun, 250 Juta Ton Limbah Plastik Tidak Tertangani

Direktur Utama PT Krakatau Tirta Industri Pria Utama menjelaskan, dalam mengolah air, PT Krakatau Blue Water menggunakan dua air yakni air limbah dan air hujan.

"Air limbah yang berasal dari proses pembuatan baja di area PT Krakatau Posco dan juga air hujan yang di tampung di area reservoir berkapasitas 47.500 meter kubik," kata Pria, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/12/2023).

Air baku ini diolah menggunakan proses aerasi, netralisasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi menggunakan sand filter, carbon filter ,micro filter, dan dilanjutkan dengan proses reverse osmosis atau air Ro.

"Proses ini mampu menghilangkan kadar mineral dalam air dan menghasilkan air dengan nilai konduktivitas di bawah 80 uS yang sangat berguna untuk proses pembuatan baja," lanjut Pria.

Sedangkan dalam menjalankan proses bisnisnya PT Krakatau Blue Water mengedepankan layanan terpadu baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Hal ini sejalan dengan visi menjadi Perusahaan pengolahan air bagi industri, dan misi mengolah air bagi PT Krakatau Posco dengan mengikuti kaidah mutu dan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan Sekitar.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau