KOMPAS.com - Indonesia menempati peringkat kedua sebagai penghasil emisi terbesar di dunia dari sektor penggunaan lahan.
Laporan tersebut tertuang dalam laporan Global Carbon Budget 2023 yang penyusunannya dikoordinasikan oleh Global Carbon Project.
Rata-rata emisi dari penggunaan lahan Indonesia mencapai 930 juta ton, menyumbang 19,9 persen dari total emisi alih fungsi lahan dunia.
Bersama dengan Brasil dan Republik Demokratik (RD) Kongo, Indonesia menyumbang 55 persen dari total emisi sektor lahan dunia.
Baca juga: Kadin Indonesia Dorong Tabel Kadar Emisi Ada dalam Kemasan Produk
Dilansir dari siaran bersama organisasi masyarakat sipil yang mengutip laporan Global Carbon Budget 2023, puncak emisi di Indonesia terjadi pada 1997 akibat kebakaran gambut di Indonesia.
Berikut 10 negara penghasil emisi terbesar dari penggunaan lahan menurut laporan Global Carbon Budget 2023.
Baca juga: Indonesia Peringkat 2 Penghasil Emisi Terbesar dari Penggunaan Lahan
Brasil menempati peringkat pertama sebagai negara penghasil emisi terbesar di dunia dari sektor penggunaan lahan dengan rata-rata emisi 1,08 miliar ton karbon dioksida per tahun.
Dengan emisi sebesar itu, Brasil berkontribusi terhadap 23,1 persen dari total emisi alih fungsi lahan dunia.
Di peringkat tiga ada RD Kongo dengan rata-rata emisi 570 juta ton karbon dioksida per tahun dari penggunaan lahan.
Baca juga: Komitmen Indonesia Capai Nol Emisi Dinilai hanya Mimpi
Negara di Benua Afrika tersebut berkontribusi 12,2 persen dari total emisi alih fungsi lahan dunia.
Direktur Eksekutif Madani Berkelanjutan Nadia Hadad menyampaikan, besarnya emisi yang dihasilkan Indonesia tersebut memperlihatkan adanya kontradiksi antara data pemerintah dan ilmuwan.
Dia mendesak transparansi data dari pemerintah yang disandingkan dengan data dari berbagian kajian global dan data yang dimiliki masyarakat sipil.
Baca juga: Petrokimia Gresik Klaim Mampu Kurangi Emisi 1,2 Juta Ton Per Tahun
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya