Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Gangguan Mental di Babel Terdaftar sebagai Pemilih

Kompas.com - 29/12/2023, 07:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Ribuan warga dengan kondisi gangguan mental alias orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dipastikan memiliki hak pilih pada Pemilu 2024.

Mereka berhak mendapatkan pendampingan saat hari pemungutan suara sebagaimana lazimnya penyandang disabilitas.

"Ketentuan mereka berlaku seperti difable lain, dapat didampingi dengan mengisi form C pendamping," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka Belitung Husin kepada Kompas.com di Bangka, Kamis (28/12/2023).

Total jumlah penyandang disabilitas yang tercatat di KPU Babel sebanyak 7.746 orang. Rinciannya, sebanyak 2.020 orang berkategori gangguan mental, 3.604 (fisik), 362 (intelektual), 907 (sensorik wicara), 267 (sensorik rungu) dan 586 (sensorik netra).

Baca juga: Apa Saja yang Dikatakan Capres-Cawapres soal Perubahan Iklim dan Transisi Energi?

Husin menuturkan, jumlah pemilih disabilitas sudah terangkum dalam daftar pemilih tetap yang diplenokan KPU beberapa waktu lalu.

Dengan adanya partisipasi disabilitas, Husin berharap pemilih lainnya lebih antusias untuk menggunakan hak suaranya.

"Prinsipnya warga negara yang disabilitas mental "ODGJ" saja kita layani dan kawal hak pilihnya, apalagi yang sehat dan cerdas. Maka dituntut partisipasinya dalam pemilu sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab," ujar Husin.

Saat ini, tahapan pemilu sudah masuk distribusi surat suara ke kantor KPU di seluruh Indonesia.

Husin berharap, warga bisa memvalidasi kembali domisili dan tempat memilih yang diharapkan.

Terkait tindak lanjut layanan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam rangka menjaga hak pilih warga negara dalam menyambut pemilu yang sudah dekat, KPU memberikan hak pindah memilih atau DPTb (tambahan).

"Kepada pemilih yang sudah ditetapkan dalam DPT untuk pro aktif mendaftarnya karena alasan tugas kerja, kuliah atau pindah/keluar penduduk. Sehingga pada hari pemilu nanti semuanya dapat dilayani dan berhak untuk memilih," tambah dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau