KOMPAS.com - Melakukan pengomposan di rumah adalah salah satu upaya jitu untuk mengurangi sampah organik atau sisa makanan dari rumah.
Sampah-sampah organik dari rumah diolah menjadi pupuk kompos yang bisa dipakai untuk menyuburkan tanaman kita atau bisa dijual yang tentu memiliki nilai ekonomis.
Melakukan pengomposan biasanya dilakukan di kebun belakang atau halaman rumah.
Akan tetapi, salah satu kendala yang dihadapi beberapa keluarga adalah rumah yang dihuni tidak memiliki kebun atau halaman.
Jika rumah Anda tidak punya kebun, lahan, atau halaman, Anda tetap bisa melakukan pengomposan meski memiliki keterbatasan.
Dilansir dari New York Times, Anda bisa melakukan pengomposan di dalam rumah hanya dengan bermodalkan kardus. Begini caranya.
Baca juga: Iriana Ajak Masyarakat Kelola Sampah Organik Jadi Kompos
Pertama-tama, siapkan kardus bekas apapun dengan ukuran berapa pun. Tidak ada acuan berapa ukuran yang pasti untuk kardus yang akan dipakai.
Dalam kardus, campurkan bahan-bahan dasar yang diperlukan yakni sabut kelapa, abu sekam padi, atau abu kayu.
Bahan-bahan dasar tersebut bisa diperoleh melalui marketplace alias niaga online atau membeli di toko pertanian terdekat.
Setelah bahan dasar tersebut disampur, kardus siap untuk menampung sisa-sisa makanan dan sayuran Anda untuk dikompos.
Untuk mempercepat proses pengomposan, potonglah sisa-sisa makanan dan sayuran menjadi berukuran kecil sebelum dimasukkan ke dalam kardus.
Menghancurkan sisa-sisa yang sulit dibuat kompos seperti kulit jeruk sangatlah membantu mempercepat proses pengomposan.
Baca juga: Cara Mengolah Sampah Organik dengan Biopori, Lubang Penangkal Banjir, Panen Kompos Tanpa Ribet
Setiap sampah organik membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk dijadikan kompos. Berikut contohnya.
Sayuran mentah atau yang sudah dimasak, sisa buah, ampas teh, ampas kopi, roti, tepung, pasta rebus, dan nasi
Sayuran berdaun mentah, bawang merah mentah, tulang ikan kecil, kulit telur, kulit jagung, kulit bawang merah dan bawang putih, inti sayuran seperti kubis
Tulang hewan, apa pun yang mengandung garam tinggi seperti acar, tongkol jagung, kulit alpukat, kulit kacang tanah.
Baca juga: Tip Menyulap Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos
Mikroorganisme di dalam kardus yang melakukan pengomposan membutuhkan lingkungan yang lembab dan lapang untuk berkembang.
Jika mulai terasa kering, semprotkan sedikit air ke dalamnya.
Makanan basah seperti sisa ampas labu juga dapat meningkatkan kualitas kompos Anda. Kotak kartonnya akan tetap kering dan bebas bau.
Untuk diketahui, kardus yang kita pakai memiliki masa pakai juga. Cek secara berkala untuk mengetahui kondisi kardus dan ganti bila sudah tidak laik pakai.
Baca juga: Kurangi Pestisida, Petani di Tuban Didorong Pakai Kompos Limbah Organik
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya