KOMPAS.com – Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) meyakini tahun 2024 perdagangan komoditi berjangka tetap tumbuh positif meski memasuki tahun politik.
Direktur Utama ICDX Nursalam mengatakan, 2024 akan menjadi tantangan yang menarik karena bersamaan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Meski menghadapi tantangan, Nursalam optimistis transaksi di ICDX akan tumbuh positif dibandingkan tahun 2023.
Baca juga: ICDX Tambah 17 Lokasi Penyerahan Perdagangan Pasar Fisik CPO
“Proyeksi kami di tahun 2024 total transaksi akan tumbuh 25 persen dibandingkan tahun 2023,” kata Nursalam dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (3/12/2023).
Pada hari pertama perdagangan tahun 2024, ICDX melaporkan total transaksi mencapai 29.148,43 lot pada Selasa (2/1/2024).
Total transaksi ini meliputi transaksi multilateral sebanyak 1.424 lot dan Sistem Perdagangan Alternatif sebanyak 27.724,43 lot.
Jumlah transaksi hari pertama tahun 2024 tersebut melebihi rata-rata transaksi harian pada 2023 yaitu sebanyak 23.719,37 lot.
Baca juga: Dorong Peningkatan Peserta di Bursa CPO, Ini langkah Strategis ICDX
Sebagai catatan, ICDX mencatatkan rata-rata transaksi harian yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Data menunjukkan, rata-rata transaksi harian tahun 2023 juga mengalami peningkatan dibandingkan rata-rata transaksi harian tahun 2022 sebanyak 19.590,51 lot.
Sebagai catatan, sepanjang 2023, total transaksi di ICDX sebanyak 6,238 juta lot, tumbuh 22 persen dibandingkan total transaksi tahun 2022 sebanyak 5,113 juta lot.
Dari Transaksi Multilateral, sepanjang tahun 2023 terjadi transaksi sebanyak 1,596 juta lot, tumbuh 64,45 persen dibandingkan tahun 2022 sebanyak 970.550 lot.
Sedangkan transaksi Sistem Perdagangan Alternatif, sepanjang tahun 2023 terjadi transaksi sebanyak 4,642 juta lot, tumbuh 12,06 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 4.142 juta lot.
Baca juga: ICDX Resmi Jadi Penyelenggara Pasar Fisik CPO
Transaksi Multilateral ICDX tahun 2023 didominasi kontrak emas sebanyak 53,02 persen dan mata uang sebanyak 42,80 persen.
Sedangkan dari transaksi Sistem Perdagangan Alternatif, sepanjang tahun 2023 didominasi kontrak emas dengan besaran 57,99 persen dan forex sebanyak 26,78 persen.
Nursalam menambahkan, ke depan, ICDX menyiapkan berbagai agenda strategis untuk mendorong peningkatan transaksi.
Beberapa strategi tersebut adalah melalui dengan edukasi dan literasi berkelanjutan, pengembangan produk, serta pengembangan sumber daya manusia.
“Optimisme ini berdasar pada pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan membaik, kami lihat akan menjadi katalis positif terhadap industri perdagangan berjangka komoditi,” tutur Nursalam.
Baca juga: ICDX Group Fasilitasi Perdagangan Perdana Lelang Renewable Energy Certificate
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya