Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brasil Uji Coba Teknologi Penangkap Karbon Baru di Ladang Minyak Lepas Pantai

Kompas.com - 09/01/2024, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Konsorsium perusahaan energi asal sejumlah negara bakal menguji teknologi baru penangkap karbon di ladang minyak bawah laut lepas pantai Brasil dalam upaya mengurangi emisi.

TotalEnergies mengatakan, konsorsium tersebut terdiri atas beberapa perusahaan yang berasal dari Brasil, Inggris, Perancis, dan China.

Unit percontohan penangkap karbon tersebut akan memisahkan minyak dari gas alam yang kaya karbon dioksida di dasar laut.

Baca juga: Pemetaan Lamun dan Pengurangan Emisi Karbon

Kemudian, alat tersebut akan menyuntikkan kembali gas itu langsung ke dalam sumur minyak, sebagaimana dilansir AFP, Senin (8/1/2024).

TotalEnergies mengatakan, teknologi pemisahan bertekanan tinggi atau HISEP itu berpotensi mengurangi intensitas emisi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan kapasitas produksi minyak dari ladangnya.

AFP melaporkan, perusahaan-perusahaan energi dan negara-negara penghasil minyak mengandalkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon yang kontroversial sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi.

Baca juga: Whoosh Layani 1 Juta Penumpang, Apakah Jejak Karbon Berkurang Signifikan?

Para pemerhati lingkungan mengatakan, teknologi penangkap karbon menelan biaya yang besar dan belum teruji keandalannya.

Pemerhati lingkungan beranggapan, perusahaan minyak getol menyuarakan teknologi penangkap karbon sebagai alasan untuk terus melakukan pengeboran minyak dan gas.

Dalam COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) Desember 2023, negara-negara sepakat untuk bertransisi dari bahan bakar fosil dan mempercepat penggunaan energi terbarukan serta teknologi penangkapan karbon.

Baca juga: Pengertian Karbon Biru dan Potensinya

Teknologi HISEP akan diuji di ladang Mero, yang dioperasikan oleh Petrobras Brasil dalam kemitraan dengan TotalEnergies, perusahaan minyak besar Inggris Shell, China National Offshore Oil Corporation, dan China National Petroleum Corporation.

Lahan tersebut terletak di cekungan Santos di lepas pantai Brasil, pada kedalaman 2.100 meter.

Cadangan minyak di sana diperkirakan antara 8 hingga 12 miliar barel minyak mentah oleh Badan Perminyakan Nasional (ANP) Brasil.

Baca juga: Menuju Nusantara Netral Karbon 2045, OIKN Siapkan 5 Strategi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau