Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keruh dan Bercacing, Pengelolaan Air Bersih di Batam Belum Maksimal

Kompas.com - 09/01/2024, 16:00 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Kebocoran pipa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan kualitas air yang diterima oleh warga keruh hingga bercacing.

Hal ini, disebabkan pada saat perbaikan, kotoran yang berada di sekitaran pipa yang bocor masuk hingga mengalir ke rumah-rumah warga.

“Kami atas nama BP Batam memohon maaf kepada seluruh pelanggan atas kualitas air yang diterima dalam beberapa hari belakangan ini keruh hingga bercacing,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/1/2024).

Ariastuty mengatakan, BU-SPAM BP Batam akan bertanggungjawab penuh atas kualitas air yang diterima oleh warga.

Baca juga: Optimistis Stunting Jadi 14 Persen, Pemerintah Percepat Penyediaan Air Bersih

“Ini terjadi karena ada kebocoran. Dalam minggu ini, proses pembersihannya sudah dimulai. Mudah-mudahan minggu depan, kualitas air sudah membaik,” tegas Ariastuty.

Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam Denny Tondano telah memanggil dan memberikan teguran kepada PT Air Batam Hilir (ABHi) terkait persoalan ini. 

BU-SPAM BP Batam juga meminta PT ABHi untuk segera menyelesaikan persoalan kualitas air di Batam, yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.

Menurut PT ABHi, masuknya kotoran ke dalam pipa yang baru selesai diperbaiki, karena tidak dilakukannya flushing atau pembuangan kotoran terlebih dahulu, sebelum dialirkan ke pelanggan.

“Mungkin karena teman ABHi itu ingin cepat normal aliran airnya, jadi tidak dilakukan flushing, tapi langsung dialirkan. Sehingga air yang kotor itu masuk hingga dialirkan ke rumah,” terang Denny.

“Itu yang kemarin kami tegur, apapun risikonya, kalau memang harus di-flushing, ya flushing dulu. Walaupun terjadi keterlambatan pengaliran ke rumah, yang penting aliran air ke rumah bersih,” jelas Denny.

Baca juga: Krakatau Blue Water Olah Limbah dari Baja Jadi Air Berkualitas

Untuk proses flushing itu, sudah dimulai sejak kemarin, Jumat (5/1/2024).

Saat dilakukan proses flushing, pihaknya juga memberikan pemberitahuan kepada warga untuk menutup keran airnya sementara waktu.

Tidak hanya flushing, juga dilakukan chemical treatment agar kualitas air yang diterima oleh warga berkualitas baik yang sudah dijadwalkan oleh PT ABHi dan dipantau ketat BU-SPAM BP Batam.

“Jadi itu bukan dari hasil produksi, tapi itu diakibatkan kebocoran yang muncul kemudian masuk air yang kotor dan segala macam tanah masuk ke pipa. itu dia masalahnya,” jelas Denny.

Ia menambahkan, proses flushing dan chemical treatment ini dilaksanakan serentak untuk di wilayah yang terdampak maupun tidak terdampak.

Proses flushing dan chemical treatment itu, tidak berlangsung lama dan akan normal dalam waktu dua hingga tiga hari mendatang.

“Untuk temuan, yakni air keruh dan bercacing itu, ada di Tiban kemudian Nongsa dan juga ada beberapa di daerah Bengkong yang terjadi kebocoran,” pungkas Denny.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau