Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2024, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Amandina Bumi Nusantara yang berfokus pada industri daur ulang, telah meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk resin polyethylene terephthalate (PET) daur ulang serta berhasil melakukan ekspor ke pasar Eropa.

Amandina juga menyatakan komitmen untuk mendukung industri hijau dengan menggunakan solar panel dalam proses produksi di pabrik-pabrik yang dioperasikan.

Managing Director PT Amandina Bumi Nusantara Suharji Gasali menuturkan, sejak diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, pada 8 Februari 2023, pabrik Amandina terus berkomitmen untuk mencapai misi berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis.

"Antara lain menjadikan pabrik daur ulang PET pertama yang berhasil memenuhi SNI untuk sistem manajemen kualitas, meraih standar ISO 9001, serta membuktikan bahwa kualitas produk daur ulang yang dihasilkan mampu diterima oleh pasar Eropa," tutur Suharji dalam keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (10/1/2023).

Baca juga: Tarik Ulur Perjanjian Pengendalian Plastik Global, Daur Ulang atau Batasi Produksi

Data dari World Bank tahun 2021 menunjukkan, Indonesia memproduksi sampah plastik sekitar 7,8 juta ton setiap tahun. Dari angka ini, ada 4,9 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dan menjadi limbah lingkungan.

Sementara tingkat daur ulang (recycle rate) sampah plastik baru menyentuh angka tujuh persen, dengan plastik jenis PET mencapai 75 persen tingkat daur ulang.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri melalui Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019 telah mencetuskan Peta Jalan pengurangan sampah oleh produsen dengan menargetkan pengurangan sampah hingga 30 persen pada 2030.

Sejatinya, menurut Dosen dan Peneliti di bidang Ekonomi Sirkular Universitas Gadjah Mada Suci Lestari Yuana, terdapat tiga tantangan pengelolaan plastik pasca-konsumsi.

Yakni tingkat plastik daur ulang baru mencapai tujuh persen, pengolahan plastik daur ulang yang masih terpusat di Jawa dan minimnya pendekatan daur ulang yang mendorong perubahan perilaku konsumen.

Suci menambahkan, penguatan industri daur ulang perlu dilakukan untuk menjawab ketiga tantangan ini. Salah satunya dengan mendorong konektivitas dan integrasi antara stakeholder sampah plastik dari hulu ke hilir, dari bank sampah ke pabrik daur ulang.

Baca juga: Valuasi Daur Ulang Sampah Plastik Indonesia Belum Terhitung

Selain itu, upaya integrasi ekosistem industri daur ulang domestik bisa memberi kesempatan bagi para pekerja informal di industri sampah.

Amandina, kata Suharji, memiliki fokus utama untuk memainkan peran lebih besar dalam pelaksanaan ekonomi sirkular di Indonesia dengan meningkatkan inovasi, membuka lebih banyak kolaborasi dengan mitra, melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah, serta menargetkan peningkatan produksi jumlah botol PET daur ulang.

Menurutnya, perusahaan tidak hanya memproses botol plastik PET pasca-konsumsi menjadi resin recycled PET yang dapat digunakan langsung untuk kemasan makanan dan minuman (food-contact approved), tetapi juga memiliki peran krusial dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.

"Selain itu juga mengurangi dampak dari limbah plastik, serta jejak karbon lebih rendah dari jenis kemasan lainnya," cetus Suharji.

Dengan demikian, ia mengeklaim, perusahaan telah mendukung target pemerintah dalam ekonomi hijau melalui  tiga pilar utama yaitu; peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

Baca juga: Daur Ulang Limbah Elektronik Lebih Rumit, Tapi Cuannya Segudang

Selain itu juga pembangunan rendah karbon melalui pemakaian solar panel sebesar 1 Mwp yang dapat mengurangi emisi karbon sebesar 1,017 metrik ton pada tahun pertama.

Untuk diketahui, untuk melaksanakan operasional pabrik, perusahaan bermitra dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara, yang bersama-sama menjalankan konsep pengumpulan bertanggung jawab melalui 30 mitra pengumpul botol bekas di seluruh Indonesia.

Kemitraan ini mampu memproses 31.500 ton botol PET bekas atau setara dengan 1,5 miliar botol setiap tahunnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SIS Group Kolaborasi dengan Raffles Institution, Kembangkan Pertukaran Pelajar Berkelanjutan di Asia Tenggara
SIS Group Kolaborasi dengan Raffles Institution, Kembangkan Pertukaran Pelajar Berkelanjutan di Asia Tenggara
Swasta
Populasi Burung Dunia Menyusut 61 Persen, Krisis Sudah di Depan Mata
Populasi Burung Dunia Menyusut 61 Persen, Krisis Sudah di Depan Mata
LSM/Figur
Hari-hari Terasa Panas Menyengat, BMKG Ungkap Penyebabnya
Hari-hari Terasa Panas Menyengat, BMKG Ungkap Penyebabnya
Pemerintah
Langkah Maju Konservasi, IUCN Adopsi Resolusi Lawan Kejahatan Lingkungan
Langkah Maju Konservasi, IUCN Adopsi Resolusi Lawan Kejahatan Lingkungan
Pemerintah
Pemerintah Fokus Tangani Karhutla di Luar 6 Wilayah Prioritas
Pemerintah Fokus Tangani Karhutla di Luar 6 Wilayah Prioritas
Pemerintah
Kabar Baik, Populasi Penyu Hijau Dunia Naik 28 Persen
Kabar Baik, Populasi Penyu Hijau Dunia Naik 28 Persen
Pemerintah
Guru Besar ITB: Etanol di BBM Kurangi Impor dan Buka Peluang Kerja Hijau
Guru Besar ITB: Etanol di BBM Kurangi Impor dan Buka Peluang Kerja Hijau
LSM/Figur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Pada Desember, Waspadai Banjir dan Longsor
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Pada Desember, Waspadai Banjir dan Longsor
Pemerintah
Laporan IEA: Lebih 100 Negara Kurangi Impor Bahan Bakar Fosil
Laporan IEA: Lebih 100 Negara Kurangi Impor Bahan Bakar Fosil
Pemerintah
Peran Strategis Industri Kertas dalam Menjaga Hutan Lestari
Peran Strategis Industri Kertas dalam Menjaga Hutan Lestari
BrandzView
Setengah Emisi dari Pangan Bisa Dipangkas Lewat Praktik Berkelanjutan
Setengah Emisi dari Pangan Bisa Dipangkas Lewat Praktik Berkelanjutan
LSM/Figur
ESDM : 110 Gedung Menghemat Energi 34 GWh, Turunkan Emisi 24.513 tCO2e
ESDM : 110 Gedung Menghemat Energi 34 GWh, Turunkan Emisi 24.513 tCO2e
Pemerintah
BMKG: Kerugian Ekonomi akibat Karhutla Turun hingga Rp 68 T
BMKG: Kerugian Ekonomi akibat Karhutla Turun hingga Rp 68 T
Pemerintah
Pensiun Dini Batu Bara Ancam Ribuan Pekerja, Menaker Perlu Petakan Green Jobs
Pensiun Dini Batu Bara Ancam Ribuan Pekerja, Menaker Perlu Petakan Green Jobs
LSM/Figur
Menembus Hutan Kalimantan, Perjalanan Mencari Asa di Sekolah Pedalaman
Menembus Hutan Kalimantan, Perjalanan Mencari Asa di Sekolah Pedalaman
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau