Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Diskriminasi, Kekerasan Siber Terhadap Perempuan 869 Kasus

Kompas.com - 15/01/2024, 21:30 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga penelitian kebijakan publik The Indonesian Institute meminta pemerintah menciptakan lingkungan pekerjaan yang ramah perempuan dan menjamin hak-haknya sebagai pekerja.

"Pemerintah harus tetap mendorong pemberi kerja di sektor apapun, baik formal maupun informal, untuk menciptakan ruang kerja yang ramah perempuan dan menjamin hak-hak pekerja perempuan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan kontrak kerja yang disepakati," kata Peneliti Bidang Sosial The Indonesian Institute Dewi Rahmawati Nur Aulia, dikutip dari Antara, Minggu (14/1/2024).

Dewi menyoroti banyaknya perempuan yang bekerja di sektor informal seperti menjadi pengemudi transportasi daring.

Menurutnya, para perempuan tersebut bekerja dalam sektor informal akibat rendahnya pengupahan yang diterima kepala keluarga.

Baca juga: Indeks Pembangunan Gender Alami Tren Positif, Perempuan Makin Berdaya

Lebih lanjut, pihaknya mengatakan bahwa perempuan pengemudi transportasi daring membutuhkan perhatian khusus terkait dengan keselamatan kerja, misalnya jaminan sosial kecelakaan kerja, termasuk layanan bantuan hukum.

"Perempuan pekerja pengemudi daring sebagaimana laki-laki pengemudi daring lainnya membutuhkan jaringan dan jaminan keselamatan kerja, yang melindungi perempuan dari adanya kecelakaan, bahkan kejahatan seperti pelecehan seksual saat bekerja," tutur dia.

Pihaknya juga berharap agar pemimpin Indonesia yang terpilih nanti dapat memikirkan dan menciptakan skema kebijakan ekonomi yang ramah terhadap perempuan, baik di sektor formal maupun informal.

Menurutnya, meskipun pekerjaan pengemudi transportasi daring menjadi jenis pekerjaan pilihan alternatif yang mudah untuk dilakukan, namun tetap memiliki peluang risiko.

Beberapa risiko tersebut antara lain terjadinya kecelakaan kerja, menjadi korban kejahatan seksual, dan lain sebagainya.

Diskriminasi berbasis gender

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah juga menyoroti masih banyaknya hambatan yang dialami perempuan di dunia kerja, termasuk stereotipe dan seksisme.

Hal tersebut menjadi akar diskriminasi berbasis gender, sehingga pemerintah terus berusaha memastikan perlindungan dan pemenuhan hak pekerja perempuan.

Menaker mengatakan, meski partisipasi kerja perempuan di dunia kerja sudah jauh meningkat namun hal itu tidak berarti langsung menimbulkan kesetaraan gender di tempat kerja.

Baca juga: Peluang Kerja bagi Perempuan di Sektor Travel & Tourism Meningkat Pesat

"Masih banyak hambatan yang harus dihadapi perempuan untuk bisa kuat berdaya di dunia kerja, kita bisa mulai melihat dari beban ganda yang dihadapi perempuan hingga kekerasan dan pelecehan di tempat kerja," katanya, dikutip dari Antara.

Menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan tahun 2023, untuk kasus kekerasan perempuan di ranah publik, kasus tertinggi adalah siber sebanyak 869 kasus.

Lalu, disusul kekerasan di tempat tinggal 136 kasus, kekerasan di tempat kerja 115 kasus, kekerasan di tempat umum 101 kasus, kekerasan di tempat pendidikan 37 kasus, kekerasan di fasilitas medis 6 kasus, kekerasan di tempat kerja luar negri (pekerja migran) 6 kasus, dan kekerasan lainnya 6 kasus.

Bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi di ranah publik adalah kekerasan seksual.

Ida menjelaskan, salah satu faktor penghambat itu adalah masih adanya gender shaming atau stereotipe dan seksisme yang menjadi akar diskriminasi berbasis gender terhadap perempuan.

Perilaku tersebut sering kali menyebabkan perempuan diremehkan di tempat kerja. Bahkan, masih ada yang memiliki persepsi pekerja perempuan mempunyai produktivitas yang lebih rendah dibanding lawan jenisnya.

Oleh karena itu, pemerintah lewat Kemenaker terus berkomitmen mendukung perempuan berdaya di tempat kerja, salah satunya dengan melindungi dan memberikan rasa aman akan pemenuhan hak-haknya.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KKP Dorong Penataan Ruang Laut Demi Keberlanjutan Ekosistem
KKP Dorong Penataan Ruang Laut Demi Keberlanjutan Ekosistem
Pemerintah
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Pemerintah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Pemerintah
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik 'Virgin', Perluas Tanggung Jawab Produsen
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik "Virgin", Perluas Tanggung Jawab Produsen
Pemerintah
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
Pemerintah
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Pemerintah
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
Pemerintah
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Pemerintah
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Pemerintah
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
LSM/Figur
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
LSM/Figur
PBB: Hanya Aksi Emisi Tegas yang Bisa Pulihkan Ekonomi
PBB: Hanya Aksi Emisi Tegas yang Bisa Pulihkan Ekonomi
Pemerintah
Trump Batalkan Penghentian Proyek Tenaga Angin Raksasa di New York
Trump Batalkan Penghentian Proyek Tenaga Angin Raksasa di New York
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau