BANGKA, KOMPAS.com - Abu sisa pembakaran batu bara atau fly ash bottom ash (FABA) di PLTU Air Anyir Bangka, PLN Bangka Belitung, telah diolah menjadi berbagai macam keperluan.
Di sektor pertanian, FABA digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Manager Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan PLN Bangka Belitung Ganjar Riyadi mengatakan, FABA PLTU Air Anyir sudah digunakan warga kelompok pertanian untuk membuat pupuk, terutama pupuk untuk tanaman sawit.
Hal itu bisa dilakukan karena FABA mengandung nutrisi esensial seperti fosfor, kalium, dan mikronutrien yang penting untuk perkembangan tanaman.
Baca juga: Lebih Jauh dengan FABA yang Tak Lagi Masuk Kategori Limbah Berbahaya
"Memberikan alternatif pupuk yang seimbang," kata Riyadi pada awak media, Kamis (18/1/2024).
Sementara itu, di sektor industri, FABA digunakan sebagai bahan baku pembuatan batako atau conblock serta bisa juga digunakan menjadi campuran dalam pembuatan beton.
"PLN Babel membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA PLTU menjadi bahan baku konstruksi dan infrastruktur sehingga dengan bahan baku yang murah (gratis) dapat meningkatan pendapatan bagi masyarakat," tambah Riyadi.
Ketua Forum Masyarakat Petani Babel Muhammad Syarif Hidayatullah mengapresiasi PLN yang telah ikut serta dalam ketahanan pangan dalam hal telah membantu pemanfaatan FABA menjadi pupuk.
"Kami telah melakukan riset terhadap lahan pertanian yang akan digunakan sehingga kebutuhan pupuk majemuk dari pemanfaat FABA ini sangat membantu petani dalam mempersiapkan media tanamnya. Dari sisi ekonomi sangat terbantu karena harganya relatif murah jika dibandingkan dengan pupuk di pasaran," ucap Syarif.
Dia memastikan, FABA yang sering dianggap sebagai limbah, justru dapat menjadi solusi ekonomis untuk petani. Hal ini memberikan alternatif yang terjangkau dan berkelanjutan untuk meningkatkan hasil pertanian.
Baca juga: Limbah Batu Bara FABA Bisa Jadi Beton Mutu Tinggi
Cadangan FABA di PLTU Air Anyir diperkirakan mencapai 100.000 ton ditambah lagi dengan pasokan dari PLTU Suge Belitung. Warga bisa mendapatkan FABA dengan menghubungi kantor PLN terdekat.
Setelah dikategorikan sebagai limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), FABA kini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Pemanfaatan FABA kini menjadi fokus solusi inovatif tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan dari limbah industri, tetapi juga menciptakan peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya