KOMPAS.com - Greenland kehilangan lapisan es seluas 5.091 kilometer persegi antara 1985 hingga 2022 akibat pemanasan global yang semakin parah.
Angka tersebut setara hampir seluas dua kali negara Luksemburg yang memiliki luas 2.586 kilometer persegi.
Temuan tersebut dirilis berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature pada Rabu (17/1/2024).
Baca juga: Akibat Pemanasan Global, Gletser di Greenland Mencair 5 Kali Lebih Cepat dalam 20 Tahun
Penyusutan ini mencerminkan 1,034 triliun kilogram es yang hilang seiring penyusutan gletser.
Studi tersebut juga merupakan penelitian pertama yang memperkirakan secara lengkap berapa banyak es yang hilang di Greenland akibat penyusutan gletser, sebagaimana dilansir Reuters.
Studi ini menggunakan lebih dari 200.000 observasi satelit dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terhadap posisi gletser untuk menganalisis perubahan dari waktu ke waktu.
"Di Greenland, kita mempunyai daerah-daerah di mana segala sesuatunya menyusut dan runtuh," kata salah satu penulis studi tersebut, Alex Gardner dari NASA.
Baca juga: Cacing Predator Hidup 518 Juta Tahun Lalu di Greenland
"Metode sebelumnya tidak terlalu bagus dalam mengukur perubahan lapisan es. Namun perubahannya sangat besar," sambungnya.
Lapisan es Greenland adalah salah satu dari dua lapisan es yang tersisa di dunia. Satunya lagi membentang di benua Antarktika.
Greenland terdiri dari ratusan gletser, mencakup sekitar 80 persen dari datarannya.
Jika mencair sepenuhnya, lapisan es Greenland akan menaikkan permukaan laut global sekitar 7,4 meter.
Baca juga: Fakta-fakta Menarik Greenland, Pulau Terbesar di Dunia
Menurut perkiraan para ilmuwan, pencairan lapisan es di Greenland dalam tingkat pemanasan global saat ini, membuat permukaan ait laut naik setidaknya 27 sentimeter (cm).
Perkiraan terbaru mengenai hilangnya es akibat penyusutan gletser tersebut juga akan berdampak besar pada sirkulasi lautan.
Penambahan air tawar ke lautan asin dapat memperkuat arus pesisir di sekitar Greenland dan melemahkan Atlantic Meriodonal Overturning Circulation.
Perubahan sirkulasi itu akan melemahkan gerakan air dari utara ke selatan dan membawa kehangatan ke Eropa.
Baca juga: Mengapa Greenland Penting untuk Dunia Internasional?
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya