Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Sektor pangan mampu menjadi produk unggulan Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi digital di masa mendatang.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Riza Damanik sebagaimana dilansir Antara, Kamis (25/1/2024).

Dia menyampaikan, sektor pangan yang terdiri dari pertanian, peternakan, dan perikanan memiliki potensi yang besar untuk pertumbuhan ekonomi digital.

Baca juga: Munculnya Talenta Digital Lokal, Dampak Kehadiran Platform Global

Namun, potensi tersebut juga harus didorong dengan pengenalan teknologi agar produksi pangan dapat berkelanjutan.

"Di sektor pangan ini tentu jadi kekuatan bangsa kita, tapi di saat yang sama sektor ini belum mapan untuk penggunaan teknologi," ujar Riza dalam diskusi daring "Transformasi UMKM Menggenggam Peluang Digital" di Jakarta, Kamis.

"Pelakunya besar, potensinya besar dan hampir sebagian besar kota punya potensi yang besar di sektor ini,"  sambungnya.

Di sisi lain, saat ini anak-anak muda yang aktif di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan hanya sebesar 19,2 persen.

Baca juga: Indonesia Bidik 9 Juta Talenta Digital 2030, Anak Muda Difasilitasi

Angka tersebut dinilai timpang jika dibandingkan dengan sektor jasa dan perdagangan yang mencapai 56,46 persen.

Menurut Riza, rendahnya minat anak muda terhadap sektor pangan disebabkan minimnya penggunaan teknologi.

Sehingga hasil produksi dan pendapatannya cenderung sama dengan yang diperoleh pada generasi-generasi sebelumnya.

Riza menuturkan, Kemenkop UKM mendorong anak-anak muda untuk mengembangkan platform digital seperti smart farming yang mampu menghubungkan petani kecil untuk mendapatkan pupuk hingga terhubung ke pasar modern.

Baca juga: Pelaku UMKM Perlu Didorong Rambah Platform Digital, Berbagai Manfaat Menanti

"Akhirnya ini nanti bisa memberikan bisnis pangan yang lebih prospek bagi anak-anak muda untuk berkarir di sana," kata Riza.

Selain mendorong penggunaan teknologi, Riza juga menyampaikan perlu adanya koperasi modern yang mewadahi para petani dan peternak.

Menurutnya, petani dan peternak dapat fokus untuk menghasilkan produksi dan koperasi dapat menjadi jembatan untuk mencari akses pasar yang lebih luas.

"Itu lah pentingnya koperasi, kita harapkan di koperasinya melek digital. Dengan harapan, anggota-anggotanya fokus produksi dan di saat yang sama koperasinya bisa mengakses pasar yang luas bahkan luar negeri dengan digitalisasi," ucap Riza.

Baca juga: Percepat Transformasi Digital, Kominfo Rilis VID2045

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Suarakan Darurat Lingkungan, Sederet Musisi Indonesia Ikuti Lokakarya IKLIM
Suarakan Darurat Lingkungan, Sederet Musisi Indonesia Ikuti Lokakarya IKLIM
LSM/Figur
Produksi Beras Berkelanjutan, Jatim-Eropa Jalin Kerjasama
Produksi Beras Berkelanjutan, Jatim-Eropa Jalin Kerjasama
Pemerintah
Waste4Change Ungkap Tiga Langkah Kunci Atasi Krisis Sampah
Waste4Change Ungkap Tiga Langkah Kunci Atasi Krisis Sampah
LSM/Figur
Tekan Emisi, Sejumlah Negara akan Kenakan Pajak untuk Penerbangan Mewah
Tekan Emisi, Sejumlah Negara akan Kenakan Pajak untuk Penerbangan Mewah
Pemerintah
KKP Gandeng Multi-Pihak Susun Strategi Perlindungan Penyu dan Cetacea
KKP Gandeng Multi-Pihak Susun Strategi Perlindungan Penyu dan Cetacea
Pemerintah
Melihat Desa Wisata Samtama, Warga Kelola Sampah hingga Tanam Pohon di Gang Sempit
Melihat Desa Wisata Samtama, Warga Kelola Sampah hingga Tanam Pohon di Gang Sempit
LSM/Figur
Bagaimana Pembuat Kebijakan Atasi Kesenjangan Pendanaan Transisi Hijau?
Bagaimana Pembuat Kebijakan Atasi Kesenjangan Pendanaan Transisi Hijau?
Pemerintah
IESR Ungkap Strategi Penuhi 100 Persen Kebutuhan Energi dari Sumber Terbarukan
IESR Ungkap Strategi Penuhi 100 Persen Kebutuhan Energi dari Sumber Terbarukan
LSM/Figur
Sulawesi, Timor, dan Sumbawa Bisa Hidup 100 Persen dari Energi Terbarukan
Sulawesi, Timor, dan Sumbawa Bisa Hidup 100 Persen dari Energi Terbarukan
LSM/Figur
Indonesia Krisis Anggaran Kontrasepsi, Cuma Cukup Sampai September 2025
Indonesia Krisis Anggaran Kontrasepsi, Cuma Cukup Sampai September 2025
Pemerintah
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Pemerintah
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Pemerintah
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
LSM/Figur
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Pemerintah
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau