KOMPAS.com - Sebanyak 85 Program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina di seluruh Indonesia berhasil menurunkan 729.127 ton Co2 eq/tahun reduksi emisi karbon.
Jumlah ini didapatkan dari pemanfaatan lima jenis energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga surya (64 program), gas metana dan biogas (12 program), micro hydro (6 program), biodiesel (2 program), serta energi hybrid dari tenaga surya dan angin (1 program).
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Program Desa Energi Berdikari memberikan akses Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai solusi atas tantangan kebutuhan energi masyarakat yang semakin meningkat.
Baca juga: Pertamina Tambah Gas LPG sebanyak 41.007 Metrik Ton
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, Fadjar menyebut Pertamina melakukan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat.
"Karena Pertamina percaya bahwa energi yang bersih dan mudah diakses akan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian berkelanjutan,” ujar Fadjar, dikutip dari laman resmi, Senin (29/1/2024).
Ia menambahkan, Program DEB sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, nomor 7, nomor 8, dan nomor 13, serta target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Menurut Fadjar, Program DEB telah menghasilkan energi terbarukan sebanyak 324.039 Wp (tenaga surya), 609.000 m3/tahun (gas metana), 16.500 Wp (Hybrid/Matahari & Angin), 28.000 Watt (micro hydro) dan 6.500 L/tahun (biodiesel).
Selain membangun ketahanan energi berbasis desa, Program DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 Kartu Keluarga (KK) Penerima Manfaat.
Dalam setahun, DEB memberikan manfaat ekonomi senilai Rp 2,5 miliar sehingga sekaligus akan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.
“Pertamina akan terus mengembangkan Program Desa Energi Berdikari sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati energi bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di perdesaan,” terang Fadjar.
Baca juga:
Sebagai informasi, kata dia, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.
Caranya, dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
"Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya