Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Kelola Sampah, Desa di Banyumas Raup Rp 140 Juta per Bulan

Kompas.com - 29/01/2024, 18:17 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Persoalan sampah masih menjadi permasalahan besar yang ditangani banyak daerah di Indonesia. Seringkali sampah menumpuk dan dibiarkan di lahan terbuka. 

Namun, ada suatu daerah yang melakukan pengelolaan sampah hingga tidak dibiarkan ditumpuk di ruang terbuka, dan malah menghasilkan keuntungan besar. Daerah tersebut adalah Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah. 

Dikutip dari Kompas.id (15/2/2023), Bupati Banyumas (periode 2018-2023) Achmad Husein bersama jajaran pemerintahan dan masyarakat memang menerapkan pengelolaan sampah mulai dari hulu, tengah, hingga hilir.

Menurutnya, di daerah Banyumas sudah tidak ada lagi landfill atau tempat pembuangan akhir (TPA) yang beroperasi. Lantas, di mana sampah-sampah diolah?

Mereka dikumpulkan di setiap tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) atau hanggar-hanggar sampah di setiap kecamatan. 

Baca juga: Banyuwangi Susun Masterplan Pengelolaan Sampah untuk 20 Tahun

Dengan demikian, sampah yang ada di Banyumas hanya diolah di enam TPST dan sebuah Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE). Dengan 29 kelompok swadaya masyarakat (KSM) sebagai pengelola. 

”Sampai saat ini ada 29 KSM dengan tenaga kerja 1.200 orang. Ini di tengah-tengah dan di sini kunci pengolahan sampah Banyumas. Semuanya hidup dan mendapatkan keuntungan,” kata Husein, dikutip dari Kompas.id

Diolah jadi bernilai

Sampah organik dijadikan kompos dan pakan magot. Botol plastik bekas juga dijual kembali untuk didaur ulang. Untuk magot, di Banyumas per hari sudah bisa memproduksi 3,5 ton magot.

Dari KSM ini, sampah yang tersisa sekitar 9 persen baru masuk ke TPABLE, yaitu Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Berbasis Lingkungan dan Edukasi.

Di sini sampah anorganik diolah menjadi refused derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar pengganti batu bara untuk pabrik, sekaligus juga bisa dijadikan sebagai paving block plastik.

Achmad Husein mengatakan, pengelolaan sampah mulai dari hulu, tengah, hingga hilir ini pada prinsipnya harus memberikan keuntungan atau ada pembeli.

"Bahkan salah satu TPST yaitu KSM Randu Makmur mengaku dapat meraup omzet hingga Rp 140 juta per bulan," ujarnya. 

Baca juga:

Proses pengolahan sampah ini tidak hanya menjadikan sampah lebih bernilai, namun juga memberikan kesempatan pada 1sekitar 1.200 tenaga kerja setempat. 

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan, upaya pengelolaan sampah di Banyumas dapat menjadi contoh baik yang bisa diterapkan di berbagai tempat.

Oleh karena itu, Husein beberapa kali mendapat tugas dari kementerian untuk berbagi kisah dan usahanya dalam mengelola sampah. Sejumlah pemerintah kabupaten juga pernah studi banding ke Banyumas untuk belajar tentang sampah.

Inovasi banyumas ini juga menjadi percontohan oleh 13 kota di ASEAN, serta mendapatkan apresiasi dari UNCDF (United Nation Capital Development Fund).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau