JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo memastikan akan memperhatikan perempuan dan kelompok penyandang disabilitas (difabel).
"Ada dua yang utama, kelompok perempuan dan yang kedua, kelompok disabilitas," kata Ganjar, saat debat ke-5 Capres di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Ganjar pun menyebut aktivis perempuan, Kalis Mardiasih, saat turun ke lapangan di Yogyakarta, berdiskusi dan mendengar aspirasi para perempuan dan kalangan kelompok rentan.
Baca juga: Solusi Ganjar Atasi Mahalnya UKT, Setop Liberalisasi Pendidikan
Dia diminta untuk membuat sekolah menjadi semakin inklusi. Selain itu, dua kelompok itu juga diharapkan tidak mendapat perlakuan diskriminatif.
"Tolong betul agar sekolah makin inklusi dan mereka tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif," imbuhnya.
Jika Ganjar diberi mandat menjadi presiden, dia akan melaksanakan pembangunan yang berorientasi pada Sumber Daya Manusia (SDM). Dia yakin semua hal itu akan terwujud jika digitalisasai dilakukan.
"Dan tentu saja pembangunan ini harus berorientasi pada SDM atau manusia, budi pekerti yang baik, sopan, toleran, tidak adigang adigung adiguno sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap. Ini bisa kita lakukan kalau digitalisasi kita lakukan, kalau teknologi informasinya baik kemudian tersebar," papar Ganjar.
Selain itu, Ganjar memastikan akan mengevaluasi dan merevisi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020.
Dia memastikan kelompok rentan harus mendapat keterampilan sehingga membuka peluang kerja dengan upah layak.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya