Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Para Penggemar K-pop Menanam Asa di Hutan Harapan...

Kompas.com - 12/02/2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Senada dengan Nasywa, Umi menuturkan dorongan para penggemar K-pop untuk mengikuti aksi lingkungan tak lepas dari idolanya.

Baca juga: Mengenal Jenis Pohon Sambil Olahraga di Bukit Baru Pangkalpinang

“Pada dasarnya, penggemar K-pop mencontoh idolanya. Mereka (para idola) sering menggalang dana untuk kegiatan sosial termasuk bencana alam atau banjir,” terang Umi.

Hal yang sama ditarakan Nadira Hapsari (20). Penggemar Jay Park dan Loco ini mengaku terinspirasi dari idolanya tersebut yang tak jarang berdonasi.

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tersebut mendapat jatah menanam dua pohon.

Tak lupa, warga Bogor, Jabar tersebut memotret pohon yang ditanam disertai artwork buatannya lantas mengunggah di akun media sosial, sembari menandai idolanya.

Baca juga: Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Pohon Merusak Lingkungan

Donasi sekaligus adopsi

Pemimpin Redaksi TMI Hari Ini Bintang Sangaji mengatakan, aksi penanaman pohon tersebut merupakan bagian dari gerakan adopsi hutan untuk menggaet keterlibatan aktif penggemar K-pop di Indonesia.

Dengan mengusung konsep adopsi, para penggemar K-pop bisa lebih merasa memiliki pohon yang ditanam. Selain itu, kampanye tersebut juga dapat disebarluaskan oleh masing-masing komunitas, mengingat penggemar K-pop di Indonesia cukup banyak.

Gerakan adopsi hutan dimulai dengan penggalangan dana sejak November tahun lalu. Terkumpullah dana Rp 41,9 juta dari 25 komunitas penggemar K-pop selama sebulan yang kemudian diserahkan kepada pengelola Hutan Harapan.

Bintang menuturkan, setelah menggalang dana, para perwakilan komunitas K-pop tersebut diajak untuk ikut menanam pohon agar lebih memiliki keterikatan dan mengampanyekan gerakan tersebut.

Baca juga: KLHK dan TNI Tanam 1.500 Anakan Pohon di Kota Kupang

“Mereka juga proaktif, tidak hanya donasi saja. Fans K-pop bukan hanya membahas artis favoritnya saja, tetapi juga terlibat dalam isu sosial,” kata Bintang.

Kepada Departemen Human Capital Corporate Services PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) Fajar Susilo, selaku perusahaan pengelola Hutan Harapan, menyambut baik inisasi gerakan adopsi hutan tersebut.

Pasalnya, hutan dataran rendah seluas 98.555 hektare tersebut menghadapi berbagai ancaman mulai dari perambah liar hingga kebakaran hutan. Pada 2019, Hutan Harapan mengalami kebakaran yang sangat parah sehingga membutuhkan upaya restorasi yang cepat dan kuat.

Sebagai salah satu hutan dataran rendah yang tersisa di Pulau Sumatera, Hutan Harapan merupakan rumah bagi empat satwa kunci yang terancam punah yaitu harimau, gajah, tapir, dan burung rangkong.

Baca juga: Sokong Ekspor Nasional, Penyulingan Pohon Sapu-sapu Bangka Diresmikan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau