Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2024, 06:54 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan, tengah menjajaki kerja sama dengan investor India, di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. 

General Atomics Global Corporation yang bergerak di bidang energi dan pertahanan diharapkan tertarik untuk menjajaki peluang investasi di Indonesia dalam mewujudkan green tourism.

“Mungkin nanti dapat menggabungkan solusi energi terbarukan untuk menerapkan kebijakan pariwisata ramah lingkungan,” kata Menparekraf Sandiaga, usai pertemuan dengan beberapa investor di Taj Palace Hotel, New Delhi, Selasa (21/2/2024). 

Adapun potensi kerja sama lainnya yang dibahas dalam pertemuan tersebut meliputi promosi, sharing best practice, hingga implementasi pembangunan infrastruktur pariwisata.

Baca juga: Perkuat Industri Pariwisata Berkelanjutan, Sandiaga Kunjungi Sydney

“Kami juga berdiskusi soal teknologi inovatif untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata, seperti inisiatif energi berkelanjutan, atau strategi pemasaran digital,” imbuhnya. 

Dalam pernyataan tertulis, ia menyebut harapannya untuk menarik lebih banyak investor pariwisata ke Indonesia akan mendongkrak performa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air. 

“Mudah-mudahan kita bisa saling memperkuat kolaborasi dalam menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Sandiaga.

Pariwisata berkelanjutan sesuai SDGs

Sandiaga juga memaparkan upaya pengembangan sektor parekraf Indonesia yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan, saat agenda forum Raisina Dialogue 2024 di New Delhi, India, Kamis (22/2/2024).

Pengembangan parekraf berkelanjutan ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Beberapa poin keselarasan pengembangan parekraf berkelanjutan tersebut dengan SDGs antara lain dalam hal pemajuan keberlanjutan, pengembangan ekonomi, penguatan kemitraan dan kolaborasi.

Lalu, pelestarian tradisi dan budaya lokal, penguatan kesadaran sosial dan lingkungan, serta pengembangan inovasi berkelanjutan.

"Dengan berpegang teguh terhadap SDGs, maka ini diharapkan mampu mendorong berbagai inovasi dalam industri pariwisata sehingga akan memunculkan pengembangan teknologi, praktik, dan model bisnis yang berkelanjutan," tutur Sandiaga.

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.
Selain itu, dengan pengembangan parekraf berkelanjutan, tambahnya, dapat membentuk ekosistem industri parekraf yang kompetitif.

Sehingga diharapakan dapat menarik kedatangan wisatawan yang sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, dan berkontribusi terhadap upaya global dalam membentuk masa depan yang ramah alam.

"Indonesia tengah membangun pariwisata ke arah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan melalui Sustainable Tourism Development (STDev) dengan (beberapa) inisiatif utama," terang dia. 

Baca juga:

Praktik pariwisata berkelanjutan

Beberapa inisiatif tersebut, seperti Sustainable Tourism Destination (STD), Sustainable Tourism Observatory (STO), Sustainable Tourism Certification (STC), Sustainable Tourism Industry (STI), Sustainable and Responsible Marketing (SRM), dan Sustainable Tourism Management (STM). 

Sandiaga menambahkan, salah satu langkah utama konkret yang dilakukan Indonesia dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan adalah dengan dekarbonisasi pariwisata.

Langkah-langkah tersebut, di antaranya berupa penggunaan transportasi ramah lingkungan di destinasi wisata, efisiensi pemanfaatan energi baru dan terbarukan, pemanfaatan teknologi, dan carbon offsetting.

Menurutnya, pengembangan parekraf berkelanjutan menjadi landasan kementerian dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang ke depannya diharapkan mampu mengembangkan industri parekraf Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Saya yakin parekraf yang berkelanjutan tidak hanya bisa membangkitkan perekonomian, namun juga ramah terhadap lingkungan, sosial, dan budaya," pungkas Sandiaga. 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com