Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mata Garuda Banten
Perkumpulan Alumni Beasiswa LPDP di Provinsi Banten

Perkumpulan alumni dan awardee beasiswa LPDP di Provinsi Banten. Kolaborasi cerdas menuju Indonesia emas 2045.

Perubahan Iklim, Fisika, dan Darurat Fikih Lingkungan

Kompas.com, 28 Februari 2024, 15:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Beliau pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah menetapkan daerah Naqi’ sebagai daerah konservasi, begitu pula Umar menetapkan daerah Saraf dan Rabazah sebagai daerah konservasi”.

Para ulama dan komunitas Muslim modern telah merumuskan konsep Fikih Lingkungan (Fiqhul Bi’ah), yakni ketentuan-ketentuan Islam tentang prilaku manusia terhadap lingkungan hidup dalam rangka mewujudkan kemaslahatan dan menjauhkan kerusakan.

Dalam bukunya berjudul Ri’ayatul Bi’ah fi Syari’atil Islam (diterjemahkan dengan judul ‘Islam Agama Ramah Lingkungan’), Syaikh Prof. Dr. Yusuf al-Qaradhawi menjelaskan bahwa sesungguhnya Islam sangat concern terhadap isu lingkungan hidup.

Secara normatif, pemeliharaan lingkungan dalam perspektif Islam berada pada kerangka 5 khazanah ilmu, di antaranya ilmu etika atau tasawuf yang kemudian melahirkan konsep etika lingkungan.

Mengenai etika lingkungan, pada 2010 seorang aktivis lingkungan asal Amerika Serikat, Ibrahim Abdul-Matin meluncurkan buku “Green Deen: What Islam Teaches about Protecting the Planet”.

Dalam formulasi “Agama Hijau” yang digali dari tafsir ekologi, terdapat enam prinsip: tauhid, ayat, khalifah, amanah, adil, dan mizan (keseimbangan).

Prinsip tauhid (understanding the oneness of God and his creation) menjelaskan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Dialah yang menciptakan sekaligus memelihara dan mengatur tatanan alam semesta.

Lalu prinsip ayat (seeing signs of God everywhere) menegaskan bahwa segala penciptaan di alam raya ini merupakan tanda adanya Tuhan beserta kebesaran-Nya.

Sedangkan prinsip khalifah (being a steward of the earth) dan prinsip amanah (honoring the trust we have with God) merupakan prinsip yang saling berkaitan, menekankan bahwa manusia sebagai ciptaan Allah yang menjadi wakil-Nya di bumi (khalifah) menanggung tugas inti dalam menjaga keberlanjutan dalam membangun peradaban di muka bumi.

Terakhir prinsip adil (moving towards justice) dan mizan (living in balance with nature) menjadi pilar terhadap perspektif Green Deen bahwa adanya keadilan atau perilaku tidak zalim dapat membuat alam lebih harmonis dan lestari.

Pada akhirnya, yang dibutuhkan saat ini adalah perbuatan nyata. Penjelasan ilmiah yang terang benderang dan acuan kredibel dari teks kitab suci telah diuraikan.

Para pendakwah harus mulai membawa tema climate change ke forum-forum pengajian atau bahkan melalui mimbar khutbah.

Umat beragama didorong untuk menjalankan praktik baik yang ramah lingkungan. Dimulai dari hal-hal kecil seperti menghemat penggunaan air wudhu dan mendaur ulangnya untuk pembuangan kloset toilet, menanam pohon di area pusat kegiatan keagamaan, hingga mengondisikan rumah ibadah agar hemat energi.

Sedekah lingkungan juga bisa didorong sebagai ragam baru dalam penganggaran dari hasil pengumpulan dana umat.

Selain yang tak kalah penting, perlunya menjalin kolaborasi dengan berbagai elemen sehingga persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah insaniyah) menjadi landasan penting dalam bergerak untuk menyikapi krisis iklim.

*Pusat Analisis Kebijakan dan Kinerja, Kementerian PPN/Bappenas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau