“PJBTL yang kita tandatangani dalam rangka mempercepat apa yang sudah kami komitmenkan. (Upaya) PLN luar biasa, kami merasa ini menjadi hal yang sangat baik,” ungkap Ardhi.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi mineral.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengungkapkan, hilirisasi memegang peranan utama guna mendukung transisi energi.
Indonesia punya keunggulan dalam sumber daya alam berupa cadangan mineral yang besar. Sehingga, bisa dijadikan modal untuk pengembangan energi bersih menggantikan energi fosil.
"Mineral ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan lainnya. Selain itu berguna untuk pembuatan kabel transmisi dan distribusi, hingga baterai kendaraan listrik," ujarnya, dikutip dari laman Kementerian ESDM.
Agus menyebut fasilitas pemurnian atau smelter perlu mendapatkan support dari pemerintah dan seluruh stakeholder agar hilirisasi dapat berjalan dengan baik.
"Salah satu dukungan yang diperlukan adalah ketersediaan tenaga listrik untuk smelter. Dengan pasokan listrik yang andal, maka diharapkan smelter akan memproduksi turunan mineral sesuai dengan target yang telah ditetapkan," ujar Agus.
Baca juga:
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya