Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Riset Geoinformatika, Bantu Capai Ketahanan Pangan

Kompas.com - 21/03/2024, 10:19 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika tengah fokus melakukan penelitian terkait geoinformatika

Berbagai permasalahan salah satunya pangan, disebut dapat dibantu dengan geoinformatika,

“Banyak permasalahan saat ini, seperti perubahan lingkungan dan ketahanan pangan yang dapat diatasi dengan geoinformatika,” ujar Plt. Kepala Pusat Riset (PR) Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin, dalam Bincang Sains Kawasan Bandung Garut secara daring, Selasa (19/3/2024). 

Rokhis menjelaskan, geoinformatika merupakan sebuah disiplin yang menggabungkan ilmu dan teknologi komputer, sistem informasi, dan ilmu geografi. Ilmu ini telah menjadi kunci dalam menjawab permasalahan kompleks di bidang kebumian dengan data yang besar.

Baca juga: Minimalisasi Sampah Pangan, Bank DBS Kampanyekan “Food Rescue Warrior

Data besar yang dimaksud adalah data kebumian, seperti yang dihasilkan dari penginderaan jauh menggunakan satelit.

Dalam hal ketahanan pangan, BRIN dapat memonitor pertumbuhan tanaman pangan di seluruh Indonesia.

"Ini memungkinkan kita untuk dapat mengidentifikasi gangguan yang mungkin terjadi dalam memantau produksi serta kondisi tanaman tersebut,” terang Rokhis, dikutip dari laman resmi, Kamis (21/3/2024). 

Pemetaan data

Untuk diketahui, informasi diperoleh dengan cara mengambil gambar permukaan bumi dari satelit, yang kemudian menjadi sumber utama dalam bidang geoinformatika.

“Selain itu, terdapat data seperti pengukuran GPS, data yang dihasilkan dari penggunaan drone, dan data spasial lainnya yang penting dari sumber daya kebumian dalam konteks geoinformatika,” tutur Rokhis

Baca juga: Avian Salurkan 500 Paket Bantuan Pangan untuk Masyarakat Sidoarjo

Dalam bidang geoinformatika, informasi geografis tidak hanya berasal dari satelit pengindraan jauh saja. Namun, dimungkinkan untuk menggabungkan dengan data sosial ekonomi yang tersedia untuk diintegrasikan dalam informasi spasial dan peta.

Pemetaan data kebumian dengan penambahan data sosial ekonomi, tambah Rokhis, memungkinkan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

“Hal ini memungkinkan kita untuk tidak hanya memantau pertumbuhan tanaman, tetapi aspek lainnya seperti daya beli masyarakat, distribusi, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Informasi dapat disajikan dalam satu peta atau rangkaian informasi yang komprehensif, sehingga dapat memberikan jawaban pada permasalahan. 

Rokhis menyebut BRIN fokus membangun ilmu komputer untuk menjawab tantangan permasalahan data yang semakin besar dan kompleks.

Baca juga: Atasi Stunting, Bapanas dan ID FOOD Bantu Pangan 1,4 Juta Keluarga

"Proses akusisi, penyimpanan, pengolahan data, pengembangan model atau metode, dan visualisasi dalam riset geoinformatika menjadi penting," terang dia. 

Perkembangan teknologi big data, machine learning, dan artificial intelligence telah mengubah lanskap ilmu ini, memungkinkan solusi yang cepat, akurat, dan terjangkau.

Dengan demikian, BRIN dapat menggunakan, mengotomatisasikan, dan penelitian geoinformatika bisa berjalan cepat, akurat, serta dengan biaya yang murah. 

Empat kelompok riset

Lebih rinci, terdapat empat kelompok riset (kelris) di PR Geoinformatika.

Pertama, Kelris Geodata, bertanggung jawab untuk menyiapkan data dengan standar riset. Sehingga, data tersebut siap untuk digunakan.

Kedua, Kelris Geokomputasi, membangun komputasi dan metode atau model pengolahan data pengindraan jauh maupun data lapangan.

Ketiga, Kelris Geoinformasi, menyajikan data dalam bentuk GIS untuk pengambilan keputusan, sementara.

Serta yang keempat, Kelris Geovisulisasi dan Infrastruktur Geoinformatika, bertugas menghasilkan visualisasi data, agar dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau