Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) menilai, energi nuklir dibutuhkan untuk mencapai tujuan iklim.

Direktur Esksekutif IEA Fatih Birol mengatakan, tanpa dukungan tenaga nuklir, dunia tidak mempunyai peluang untuk mencapai target iklim tepat waktu.

Negara-negara di dunia sepakat untuk membatasi kenaikan suhu Bumi agar tak naik 1,5 derajat celsius dibandingkan sebelum masa pra-industri.

Baca juga: BRIN Kenalkan Reaktor Nuklir Skala Kecil, Praktis dan Bisa Disebar

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan mendekarbonisasi sektor energi, penyumbang utama emisi gas rumah kaca (GRK).

Birol menyampaikan, energi terbarukan memang akan memainkan peran besar dalam hal ketenagalistrikan, terutama tenaga surya yang didukung oleh angin dan air.

"Namun kita juga membutuhkan tenaga nuklir, terutama di negara-negara di mana kita tidak memiliki potensi energi terbarukan yang besar," kata Birol, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (22/3/2024).

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan, memperpanjang operasional pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) akan membantu mencapai target iklim.

Baca juga: DEN: Tak Ada Alasan untuk Tidak Kembangkan Energi Nuklir

"Memperluas pengoperasian armada nuklir yang aman saat ini adalah salah satu cara termurah untuk mengamankan energi bersih dalam skala besar," kata von der Leyen.

Dia menambahkan, teknologi nuklir menghadapi sejumlah tantangan termasuk mendapatkan pendanaan.

Di sisi lain, Eropa masih belum seiya sekata mengenai pengembangan energi nuklir, terutama setelah insiden PLTN Fukushima di Jepang pada 2011.

Namun kebutuhan untuk mencari alternatif pengganti gas Rusia setelah invasi Moskwa ke Ukraina pada 2022 dan komitmen Uni Eropa untuk mengurangi emisi GRK 55 persen pada 2030 telah memperbarui minat terhadap PLTN.

Baca juga: Rencana Pembangkit Nuklir di Indonesia Semakin Nyata, Ini Progresnya

Kubu pro-nuklir yang dipimpin oleh Perancis memandang ekspansi PLTN untuk sangat penting.

Sedangkan kubu anti-nuklir yang dipimpin Jerman dan Austria ingin tetap fokus pada pengembangan energi terbarukan seperti angin dan matahari.

Jerman sudah sejak lama mengurangi penggunaan energi nuklir secara bertahap. Negara ini bahkan sudah menutup tiga PLTN terakhir pada April 2023.

Sementara itu Pemerintah Spanyol berjanji untuk menutup semua PLTN di negara tersebut pada 2035 alias 12 tahun dari sekarang.

Pengumuman tersebut sejalan dengan berbagai langkah "Negeri Matador" dalam bidang pengembangan energi terbarukan.

Baca juga: Rusia-ASEAN Berpeluang Tingkatkan Kerja Sama Energi, dari Batu Bara hingga Nuklir

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau