Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 20 bandar udara (bandara) di dunia memiliki emisi karbon dioksida yang setara dengan 58 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara pada 2019.

Temuan tersebut merupakan policy brief terbaru dari lembaga think tank ODI yang bekerja sama dengan Transport & Environment dan dirilis pada Februari 2024.

Ke-20 bandara dengan emisi karbon dioksida tersebut tersebar di penjuru dunia dari berbagai benua. 2019 merupakan data terbaru yang tersedia dan dianalisis oleh ODI beserta Transport & Environment.

Baca juga: Tol Sedyatmo, Etalase Indonesia Menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Kini Tampil Panoramik

Secara keseluruhan, penerbangan penumpang dan barang dari 20 bandara tersebut menghasilkan 231 juta ton emisi karbon dioksida pada 2019.

Secara keseluruhan, 20 bandara tersebut bertanggung jawab atas 25 persen dari seluruh emisi karbon dioksida dari 1.300 bandara yang dianalisis.

Peringkat pertama bandara yang menghasilkan emisi karbon dioksida tertinggi adalah Bandara Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Bandara Dubai menghasilkan 20,1 juta ton karbon dioksida pada 2019 yang berasal dari 83 persen penerbangan penumpang dan 17 persen penerbangan barang.

Bandara kedua yang menghasilkan emisi karbon dioksida tertinggi pada 2019 adalah London Heathrow dengan 19,1 juta ton emisi karbon dioksida.

Baca juga: BI Kepri Kenalkan Batik Gonggong di Bandara Soekarno-Hatta

ODI menyebutkan, sektor penerbangan merupakan salah satu kontributor utama polusi udara dan penghasil emisi gas rumah kaca (GRK).

Kecuali pada 2020, emisi dari perjalanan udara terus mengalami tren peningkatan, dan upaya mengatasinya menghadirkan tantangan yang beragam.

Selain menghasilkan karbon dioksida, penerbangan juga melepaskan emisi nitrogen oksida dan PM2,5 yang membahayakan kesehatan.

Pada 2019, ada 20 bandara yang menghasilkan emisi nitrogen oksida sebanyak 87.000 ton. Angka tersebut setara 23 persen dari seluruh emisi nitrogen oksida yang dihasilkan oleh semua bandara yang dianalisis.

Dan 20 bandara yang menghasilkan emisi PM2,5 terbanyak bertanggung jawab atas 863 ton alias 17 persen dari seluruh PM2,5 yang dihasilkan oleh semua bandara yang dianalisis.

Baca juga: 8 Bandara Paling Berkelanjutan di Dunia

Polusi udara

Secara global, polusi udara merupakan faktor risiko terbesar keempat bagi kesehatan manusia.

Pada 2019, polusi udara menewaskan 6,7 juta orang di seluruh dunia, sebagaimana dilansir dari Euronews, Kamis (29/2/2024).

Direktur Penerbangan Transport & Environment Jo Dardenne mengatakan, polusi yang berasal dari bandara dan sekitarnya meningkat dari tahun ke tahun.

"Hal ini berdampak pada jutaan orang, yang menghirup emisi beracun dan mengembangkan kondisi kesehatan sebagai dampaknya, namun para pembuat kebijakan mengabaikan masalah ini," kata Dardenne.

Dia menambahkan, pertumbuhan pesat di sektor penerbangan dan bandara tidak sejalan dengan tujuan iklim yang ditetapkan.

"Terutama mengingat lambatnya penggunaan teknologi ramah lingkungan," ujar Dardenne.

Baca juga: Ini Kriteria Bandara Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Pemerintah
Mengenal 'Net Zero Emission' hingga Strateginya

Mengenal "Net Zero Emission" hingga Strateginya

LSM/Figur
Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

LSM/Figur
Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Pemerintah
Prancis Berencana Jadikan 'Spare Part' PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Prancis Berencana Jadikan "Spare Part" PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Pemerintah
Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Pemerintah
Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

LSM/Figur
KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

Pemerintah
Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Pemerintah
Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Pemerintah
Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

LSM/Figur
RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

LSM/Figur
AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau