Selain itu, Garudafood juga menggandeng Biomagg untuk program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya maggot BSF di Kelurahan Jatijajar, Depok, Jawa Barat melalui pelatihan dan bimbingan teknis dengan melibatkan 30 Kepala Keluarga (KK) dan Kepala Kelurahan Jatijajar.
Sebelumnya, Garudafood telah menginisiasi program Kampung Wirausaha Maggot sejak 2021 di Pati, Jawa Tengah bekerja sama dengan pemuda karang taruna setempat.
Maggot sendiri merupakan larva lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF) berukuran antara 0,3 cm sampai 1,5 cm. Maggot tidak membawa patogen dan tidak memiliki gigi, sehingga tidak menularkan penyakit.
Sumber makanan Maggot adalah sampah dapur, sampah pasar berupa sayur dan buah, hingga sampah organik pabrik. Menurut Biomagg, 10.000 ekor maggot mampu mengurai habis sampah organik sebanyak 1 kg dalam sehari.
Hal ini membuat budidaya maggot sangat efektif untuk mengurai sampah organik rumah tangga.
Baca juga: Cerita Warga Bandung Kelola Sampah Organik 2 Ton Per Hari dengan Maggot
Hingga Maret 2024, Garudafood telah mengolah dan mencegah timbulan sampah organik berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) sebesar 20,20-ton sampah, menghasilkan lebih dari 6-ton maggot BSF yang bernilai ekonomis, mengedukasi 30 kepala keluarga.
Dari upaya ini Garudafood berhasil mencegah terbentuknya emisi karbon setara dengan 67,14-ton ekuivalen karbon dioksida.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya