Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Peran Penting Gen Z dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Kompas.com - 08/04/2024, 21:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Suci Fitriya Tanjung menyampaikan, generasi muda saat ini, dan dalam 30 hingga 50 tahun mendatang, memiliki 2-7 kali lipat dampak dari krisis iklim dari yang terjadi saat ini.

Oleh karena itu, untuk mencapai keadilan iklim pada masa mendatang, perlu adanya keterlibatan para generasi muda. 

“Kalau ingin mewujudkan keadilan iklim antar generasi, memang harus dilibatkan semuanya termasuk Gen Z," terang Suci, dalam talkshow Green Ramadan yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, Selasa (2/4/2024). 

Beberapa tahun terakhir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya juga turun langsung dalam mengkader generasi muda untuk menjadi pemimpin hijau di masa depan.

Dirinya mengakui potensi sangat besar yang dimiliki oleh para generasi muda Indonesia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Baca juga: Gen Z dan Milenial Desak Pemerintah Segera Transisi ke Ekonomi Hijau

Menurutnya, statistik menunjukkan bahwa generasi milenial dan Gen Z memiliki idealisme, mobilitas tinggi, kepedulian sosial, inovasi, dan kreativitas yang dapat menjadi modal untuk menyelamatkan lingkungan.

"Survei terbaru menunjukkan bahwa Gen Z telah menyadari serius akan isu perubahan iklim dan bersedia bertanggung jawab serta mendukung produk ramah lingkungan," ujarnya. 

Sudi juga menilai keterlibatan Gen Z dalam mencapai target-target net zero emission (nol emisi) menunjukkan komitmen mereka dalam upaya mitigasi iklim.

"Langkah-langkah nyata seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai hingga mendukung inisiatif lingkungan berkelanjutan menjadi langkah awal yang diambil oleh generasi muda Indonesia," imbuh Suci. 

Aksi mitigasi untuk pengendalian perubahan iklim

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdirektorat Pemantauan Pelaksanaan Mitigasi, Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim, KLHK Franky Zamzani menyampaikan bahwa aksi mitigasi diperlukan dalam upaya pengendalian perubahan iklim.

"Jadi, semua aktivitas yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi emisi GRK disebut aksi mitigasi, karena iklim disini berhubungan dengan kenaikan suhu bumi," terang Franky.

Untuk mencapai target di tahun 2030, Franky menyatakan perlunya pelibatan seluruh pemangku kepentingan dari semua kalangan, termasuk para generasi muda.

“Makanya kita perlu keterlibatan Gen-Z, karena ketika bicarakan isu iklim yang mana perlu berbuat sesuatu agar tidak menghasilkan emisi, maka tidak hanya negara saja yang melaksanakan, atau private sector saja, atau masyarakat di daerah saja, tapi semua dilibatkan termasuk Gen Z," tutur Franky.

Baca juga: Bukan Hanya Pemerintah, Generasi Muda Perlu Dilibatkan dalam Transisi Energi

Indonesia, sebagai salah satu negara yang terkena dampak langsung dari perubahan iklim, kata dia, telah memimpin dengan contoh dalam upaya mitigasi dan adaptasi.

Menurut Franky, melalui komitmen yang kuat dalam mengendalikan perubahan iklim, Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi GRK dan memperkuat keberlanjutan lingkungan.

Adapun dalam agenda Green Ramadan, KLHK mengajak para generasi muda yang tergabung dalam Green Leaders Indonesia (GLI), Green Youth Movement (GYM) dan Green Ambassador untuk hadir langsung berdiskusi dalam membicarakan isu lingkungan dan perubahan iklim. 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau