Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2024, 19:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS), Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat memberikan pelatihan kepada 46 peserta disabilitas dari berbagai daerah yang masuk dalam wilayah satuan kerja STIS.

Sebagai informasi, pelatihan berlangsung selama tiga bulan. Untuk gelombang kali ini, pihak Kemensos mengatakan pelatihan dimulai sejak tanggal 8 Maret sampai dengan 7 Juni 2024.

“Mereka dapat memilih salah satu dari tujuh pelatihan yang diberikan,” kata Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno MO Royani, dalam pernyataan tertulis, Senin (8/4/2024). 

Baca juga: Pendidikan Inklusi Jadi Modal Hapus Stigma Penyandang Disabilitas

Ketujuh pelatihan tersebut adalah menjahit, desain grafis, logam, komputer, contact center, otomotif, dan elektro. Pelatihan ini merupakan pengembangan keterampilan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan di masyarakat.

Adapun sistem perekrutan peserta, Royani menjelaskan, dilakukan secara terbuka. Pada tahap pertama, STIS menginformasikan kepada para pihak melalui media sosial dan website STIS. Di samping itu, STIS juga bersurat dan berkoordinasi dengan dinas sosial setempat.

Tahap selanjutnya, peserta melakukan pendaftaran melalui link yang disediakan masing-masing dinas sosial kabupaten atau kota. Setelah peserta melakukan pendaftaran, STIS kemudian melakukan assessment dengan mendatangi para calon peserta.

Dorong penyandang disabilitas punya keterampilan

Menurutnya, assessment tersebut penting untuk mengetahui minat dan bakat calon peserta pelatihan, serta disesuaikan dengan kondisi disabilitas masing-masing peserta.

Adapun untuk mengikuti pelatihan vokasional, tidak ada kriteria khusus bagi peserta yang ingin ikut. Namun, ada beberapa prioritas tertentu. 

Baca juga: Pondok Pesantren Punya Peran Besar Tingkatkan Inklusi Keuangan

“Tidak ada kriteria khusus bagi peserta yang ingin mengikuti pelatihan vokasional. Tetapi, saat ini kami lebih memprioritaskan penyandang disabilitas, baik disabilitas fisik, disabilitas rungu, disabilitas wicara, dan sebagainya,” tutur Royani.

Selama pelatihan, para peserta tinggal di STIS dan dipenuhi segala kebutuhannya termasuk kebutuhan makan dan tempat tinggal. Tak hanya itu, biaya transportasi dari tempat tinggal menuju STIS Bogor juga semuanya dijamin oleh Kemensos.

Melalui pelatihan vokasional itu, Royani berharap para peserta yang merupakan penyandang disabilitas dapat memiliki keterampilan untuk menjadi bekal menjalani hidup yang mandiri.

 

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau