Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2024, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak muda Indonesia mendesak pemerintah segera beralih ke ekonomi hijau. Mereka menganggap, peralihan ini mampu menyelesaikan masalah lingkungan, serta menjamin kesejahteraan dan pembukaan lapangan kerja baru.

Tuntutan ini tertangkap dari hasil survei tentang pentingnya bertransisi ke ekonomi hijau yang dilakukan Greenpeace Indonesia.

Survei diadakan secara daring pada 9 Januari-1 Februari 2024 terhadap 600 responden di seluruh Indonesia.

Mayoritas (49 persen) dari total responden berasal dari generasi Z dengan rentang usia 18-26 tahun, disusul oleh generasi milenial (39 persen) yang berusia 27-42 tahun.

Hasil survei tersebut menangkap berbagai isu lingkungan, sosial dan ekonomi yang dianggap krusial oleh mayoritas generasi muda, serta desakan untuk beralih ke ekonomi hijau.

Baca juga: Ekonomi Hijau: Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Manfaatnya

Beberapa isu lingkungan yang menjadi perhatian generasi muda di antaranya isu pengelolaan sampah rumah tangga (80 persen), cuaca ekstrem akibat krisis iklim (79 persen), pengelolaan limbah industri (78 persen) dan polusi udara (76 persen).

Selain itu deforestasi yang masih terus terjadi serta kerusakan lingkungan di wilayah-wilayah pertambangan juga menjadi perhatian anak-anak muda, terutama di luar Jawa.

Tak hanya menyoroti isu lingkungan, anak muda yang berpartisipasi dalam survei ini pun menyoroti berbagai isu sosial dan ekonomi yang terjadi saat ini.

Masalah utama yang disoroti adalah soal keterbatasan lapangan kerja, yang menjadi perhatian bagi 74 persen responden survei, ketimpangan ekonomi yang disoroti oleh 62 persen responden, serta ketidakmerataan akses kesehatan dan pendidikan yang dianggap penting oleh masing-masing 57 persen responden.

Hasil pengamatan dan pengalaman para anak muda yang mengisi survei ini juga menunjukkan perhatian mereka terhadap isu kesejahteraan, terutama bagi pekerja serta masalah ke akses pendidikan dan kesehatan yang memadai.

Pada isu kesejahteraan pekerja, responden menilai banyak kasus gaji yang tidak seimbang dengan jam kerja yang berlebihan.

Baca juga: Valencia, Rebut Takhta Ibu Kota Hijau Eropa Tahun 2024

Masalah upah rendah bagi pekerja di luar Jabodetabek serta tidak adanya jaminan pensiun bagi karyawan kontrak.

Anak muda juga menilai terbatasnya akses pendidikan yang layak di pedesaan. Hal ini mengakibatkan adanya ketimpangan wawasan antara masyarakat di kota dan desa.

Padahal, akses pendidikan yang baik dapat membuka kesempatan kerja yang lebih besar untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

Ketimpangan kualitas layanan dasar antara desa dan kota pun kembali menjadi perhatian utama bagi anak muda.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau