Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo
Wadan Kodiklatad

Wakil Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat

Menjaga Laut Bersih, Nyaman, dan Berdaulat

Kompas.com - 09/04/2024, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untuk level kebijakan atau sektor hulu, metode ini mungkin penting dan bisa dikatakan tepat. Namun dalam kacamatan manajemen bencana (Carter, 2018), antisipasi dan solusi harus menyeluruh.

Sektor hulu harus diselesaikan, tetapi sektor hilir juga harus diantisipasi. Konteks manajemen resiko memang mengharuskan itu.

Dalam hal ini, saya menawarkan pendekatan teknologi dengan balutan inovasi-inovasi terapan mutlak harus dilakukan.

Kelemahan selama ini, tampak dari sulitnya melakukan langkah-langkah konkret saat masalah sudah terjadi. Apabila sektor hulu belum bisa berjalan maksimal, maka sektor hilir harus punya antisipasi cepat.

Kita bisa ibaratkan, saat orang sakit gigi, maka penyelesaian sektor hulu adalah membiasakan orang agar rajin memelihara dan menjaga gigi.

Namun saat gigi masih juga sakit, maka solusi tercepat dan terdekat harus dilakukan. Manajemen militer sudah sangat kental dengan pendekatan seperti ini.

Pendekatan teknologi adalah pendekatan yang bertumpu pada realitas masalah yang sudah terjadi.

Saat laut sudah tercemar, air sudah menjadi hitam, ikan sudah mati, nelayan tak bisa melaut, apa yang harus dilakukan? Tak cukup hanya menangkap pelaku, tapi membersihkan laut harus yang pertama dilakukan.

Banyak sebetulnya yang bisa dilakukan, semua kembali pada keinginan dan kemampuan untuk terus berinovasi.

Salah satu teknologi konkret adalah penggunaan serbuk organik yang berfungsi sebagai penyerap sekaligus pengurai berbentuk liquid. Proses sedang dilakukan, penyempurnaan terus dimaksimalkan hingga sampai pada satu titik, formula siap meluncur.

Semua mungkin hanya dianggap sebagai buih-buih di lautan, minimal saat ini. Tetapi di balik semua itu, diperlukan daya imaginasi kuat untuk mengatakan bahwa dalam menyelesaikan masalah tidak perlu selalu bertumpu pada sektor hulu.

Alih-alih selalu mengeluh dan melakukan protes, lebih baik langkah kongkret yang dilakukan. Mungkin awalnya kecil, tapi itu adalah titik awal.

Bukankah nenek moyang kita sudah berkata, “setitik jadikan laut, sekepal jadikan gunung”. Terus berinovasi untuk laut yang bersih, nyaman, dan berdaulat.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com