Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Peringkat 4 Negara yang Kehilangan Hutan Terluas 2023

Kompas.com - 10/04/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia menempati peringkat nomor empat sebagai negara yang mengalami penggundulan hutan atau deforestasi terluas di dunia sepanjang 2023.

Temuan tersebut didasarkan analisis yang dilakukan World Resources Institute (WRI) dan University of Maryland berdasarkan pengamatan citra satelit.

Menurut penghitungan kedua lembaga tersebut, sepanjang 2023 Indonesia mengalami deforestasi seluas 292.374 hektare.

Baca juga: Dalam 1 Menit, Hutan Seluas 10 Lapangan Bola Hilang

Angka tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan 2022, di mana Indonesia mengalami penggundulan hutan seluas 230.003 hektare.

WRI menyebutkan, Indonesia mengalami peningkatan kehilangan hutan primer sebesar 27 persen pada 2023.

Luasnya hutan yang hilang sepanjang 2023 tersebut menurut WRI tak bisa dipisahkan dari fenomena El Nino yang memicu naiknya suhu udara.

"Munculnya kondisi El Nino menimbulkan kekhawatiran bahwa Indonesia akan mengalami musim kebakaran lagi seperti tahun 2015. Namun, kebakaran pada tahun 2023 memiliki dampak yang tidak terlalu parah dibandingkan perkiraan awal," tulis WRI dalam siaran pers Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Penggundulan Hutan Kawasan Konservasi Jadi Sinyal Bahaya, Terbanyak di Papua

Sementara itu, Brasil menjadi negara yang mengalami deforestasi terluas di dunia pada 2023 yang mencapai 1,14 juta hektare.

Selain itu, ada 10 negara yang mengalami deforestasi terluas, mayoritas berada di Amerika Latin, Afrika Tengah, dan Asia.

Dilansir dari asesmen WRI dan University of Maryland, berikut 10 negara yang mengalami deforestasi terluas sepanjang 2023.

  • Brasil: 1,14 hektare
  • Republik Demokratik Kongo: 526.132 hektare
  • Bolivia: 490.544 hektare
  • Indonesia: 292.374 hektare
  • Peru: 150.398 hektare
  • Laos: 136.533 hektare
  • Kamerun: 102.888 hektare
  • Madagaskar: 79.680 hektare
  • Malaysia: 79.275 hektare
  • Kolumbia: 66.083 hektare
  • Nikaragua: 60.019 hektare

Baca juga: Kearifan Lokal Terbukti Ampuh dalam Pengelolaan Hutan

Beda versi

Sementara itu menurut penghitungan yang dilakukan Auriga Nusantara, Indonesia kehilangan hutan seluas 257.384 hektare sepanjang 2023.

Luas hutan yang hilang di Indonesia sepanjang tahun lalu tersebut juga lebih besar daripada Ibu Kota Nusantara (IKN) yang memiliki luas 256.100 hektare.

Ketua Auriga Nusantara Timer Manurung mengatakan, dari angka tersebut hampir dari separuhnya atau 47,29 persen deforestasi terjadi di area konsesi.

Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) menjadi area konsesi yang paling banyak mengalami deforestasi, masing-masing 36.247 hektare dan 29.941 hektare.

Timer menambahkan, deforestasi Indonesia juga terjadi di kawasan konservasi seluas 12.612 hektare.

Baca juga: Sepanjang 2023, Indonesia Kehilangan Hutan Setara 238.318 Lapangan Sepak Bola

"Ini mengkhawatirkan karena kita kehilangan hutan alam di hutan konservasi," ujar Timer dalam Rilis Data: Deforestasi Indonesia 2023, Senin (22/3/2023).

Deforestasi di kawasan konservasi pada 2023 mencakup 31 taman nasional, 45 cagar alam, 26 suaka margasatwam tiga taman buru, 11 taman hutan raya, 15 taman wisata alam, dan 11 lainnya.

Timer menambahkan, deforestasi di kawasan konservasi harus menjadi peringatan serius.

Pasalnya dari aspek pengelolaan, kawasan konservasi seharusnya sangat terjaga serta tidak sembarang orang memiliki akses masuk.

"Kalau dari segi pengelolaan kawasan, kawasan konservasi adalah kawasan yang sangat terjaga. Bahkan orang riset saja ke sana (hutan konservasi) harus hati-hati," tutur Timer.

Baca juga: Jaga Tata Kelola, KLHK Tindak Pelanggaran Perdagangan Karbon Hutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan 'Green Job'
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan "Green Job"
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau