KOMPAS.com - Indonesia menempati peringkat nomor empat sebagai negara yang mengalami penggundulan hutan atau deforestasi terluas di dunia sepanjang 2023.
Temuan tersebut didasarkan analisis yang dilakukan World Resources Institute (WRI) dan University of Maryland berdasarkan pengamatan citra satelit.
Menurut penghitungan kedua lembaga tersebut, sepanjang 2023 Indonesia mengalami deforestasi seluas 292.374 hektare.
Baca juga: Dalam 1 Menit, Hutan Seluas 10 Lapangan Bola Hilang
Angka tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan 2022, di mana Indonesia mengalami penggundulan hutan seluas 230.003 hektare.
WRI menyebutkan, Indonesia mengalami peningkatan kehilangan hutan primer sebesar 27 persen pada 2023.
Luasnya hutan yang hilang sepanjang 2023 tersebut menurut WRI tak bisa dipisahkan dari fenomena El Nino yang memicu naiknya suhu udara.
"Munculnya kondisi El Nino menimbulkan kekhawatiran bahwa Indonesia akan mengalami musim kebakaran lagi seperti tahun 2015. Namun, kebakaran pada tahun 2023 memiliki dampak yang tidak terlalu parah dibandingkan perkiraan awal," tulis WRI dalam siaran pers Kamis (4/4/2024).
Baca juga: Penggundulan Hutan Kawasan Konservasi Jadi Sinyal Bahaya, Terbanyak di Papua
Sementara itu, Brasil menjadi negara yang mengalami deforestasi terluas di dunia pada 2023 yang mencapai 1,14 juta hektare.
Selain itu, ada 10 negara yang mengalami deforestasi terluas, mayoritas berada di Amerika Latin, Afrika Tengah, dan Asia.
Dilansir dari asesmen WRI dan University of Maryland, berikut 10 negara yang mengalami deforestasi terluas sepanjang 2023.
Baca juga: Kearifan Lokal Terbukti Ampuh dalam Pengelolaan Hutan
Sementara itu menurut penghitungan yang dilakukan Auriga Nusantara, Indonesia kehilangan hutan seluas 257.384 hektare sepanjang 2023.
Luas hutan yang hilang di Indonesia sepanjang tahun lalu tersebut juga lebih besar daripada Ibu Kota Nusantara (IKN) yang memiliki luas 256.100 hektare.
Ketua Auriga Nusantara Timer Manurung mengatakan, dari angka tersebut hampir dari separuhnya atau 47,29 persen deforestasi terjadi di area konsesi.
Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) menjadi area konsesi yang paling banyak mengalami deforestasi, masing-masing 36.247 hektare dan 29.941 hektare.
Timer menambahkan, deforestasi Indonesia juga terjadi di kawasan konservasi seluas 12.612 hektare.
Baca juga: Sepanjang 2023, Indonesia Kehilangan Hutan Setara 238.318 Lapangan Sepak Bola
"Ini mengkhawatirkan karena kita kehilangan hutan alam di hutan konservasi," ujar Timer dalam Rilis Data: Deforestasi Indonesia 2023, Senin (22/3/2023).
Deforestasi di kawasan konservasi pada 2023 mencakup 31 taman nasional, 45 cagar alam, 26 suaka margasatwam tiga taman buru, 11 taman hutan raya, 15 taman wisata alam, dan 11 lainnya.
Timer menambahkan, deforestasi di kawasan konservasi harus menjadi peringatan serius.
Pasalnya dari aspek pengelolaan, kawasan konservasi seharusnya sangat terjaga serta tidak sembarang orang memiliki akses masuk.
"Kalau dari segi pengelolaan kawasan, kawasan konservasi adalah kawasan yang sangat terjaga. Bahkan orang riset saja ke sana (hutan konservasi) harus hati-hati," tutur Timer.
Baca juga: Jaga Tata Kelola, KLHK Tindak Pelanggaran Perdagangan Karbon Hutan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya