Negara lain, seperti Jerman atau Portugal, mampu menggunakan 100 persen tenaga angin, air, dan tenaga surya untuk jangka waktu singkat.
Meskipun banyak dari negara-negara tersebut saat ini menggunakan sejumlah besar tenaga air atau energi angin, para ahli memperkirakan tenaga surya akan mengambil alih peran sumber energi utama dalam waktu dekat.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Teknologi telah meningkat dan biaya-biaya menurun dengan cepat. Tenaga surya mendominasi perluasan kapasitas energi terbarukan pada tahun 2023, menyumbang 73 persen dari seluruh pertumbuhan, diikuti oleh tenaga angin sebesar 24 persen.
Saat ini, kapasitas energi terbarukan mencapai 37 persen dari total kapasitas energi terbarukan dunia.
Sebuah studi tahun 2023 dari University of Exeter dan University College London memperkirakan bahwa tenaga surya akan mencapai “titik kritis yang tidak dapat diubah”, dan menjadi sumber energi utama dunia pada tahun 2050.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya