KOMPAS.com - Energi angin atau bayu adalah salah satu sumber energi terbarukan yang ketersediannya sangat besar.
Energi angin atau bayu merupakan alternatif energi yang terbarukan, melimpah ruah, tersebar luas, dan bersih.
Energi angin atau bayu bisa dimanfaatkan sebagai untuk membangkitkan listrik melalui pembangkit listrik tenaga angin alias pembangkit listrik tenaga angin bayu (PLTB).
Baca juga: Potensi Energi Angin di Indonesia, Tersebar Luas di Berbagai Wilayah
Pemanfaatan pembangkit listrik tenaga angin tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) selama beroperasi dan menggunakan sedikit lahan.
Akan tetapi, setiap teknologi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali pembangkit listrik tenaga angin.
Berikut kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga angin dilansir dari berbagai sumber.
Baca juga: PLN Gandeng Adaro Power-Total Eren, Bangun PLTB di Kalimantan Selatan
Pembangkit listrik tenaga angin memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya adalah sebagai berikut.
Energi angin adalah sumber energi bersih, terbarukan, serta tidak habis-habisnya. Selain itu, pemanfaatan pembangkit listrik tenaga angin tidak membakar bahan bakar atau mencemari udara.
Investasi awal untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin relatif mahal. Akan tetapi setelah beroperasi, biaya operasionalnya sangat rendah.
Pasalnya, sumber energi angin tersedia secara gratis dan perawatan pembangkit listrik tenaga angin tidak terlalu banyak selama masa pakainya.
Investasi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin telah menurun lebih dari 80 persen sejak 1980. Berkat kemajuan teknologi dan permintaan yang melonjak, biaya investasinya diperkirakan akan terus menurun di masa mendatang.
Pembangkit listrik tenaga angin tidak menghasilkan emisi partikulat yang berkontribusi terhadap kontaminasi merkuri di danau dan sungai. Energi angin juga menghemat sumber daya air.
Industri di sektor energi angin telah berkembang pesat sejak turbin angin menjadi teknologi yang semalik komersial. Industri ini telah menciptakan lapangan kerja di seluruh dunia.
Beberapa pekerjaan yang ada untuk sektor ini seperti manufaktur, instalasi, pemeliharaan turbin angin, dan konsultasi energi angin.
Baca juga: PLN Peroleh Lelang Pembangunan PLTB dengan Tarif Terendah Sepanjang Sejarah
Pembangkit listrik tenaga angin memiliki beberapa kekurangan, berikut di antaranya.
Pembangkitan listrik tenaga angin bergantung pada kecepatan angin. Jadi, jika kecepatan angin terlalu rendah, energi listrik yang dihasilkan juga rendah.
Bila bilah turbin angin berputar cepat, suara yang bising akan muncul. Sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga dengan anak kecil atau pekerja kantoran.
Putaran bilah turbin angin berkecepatan tinggi membahayakan burung dan kelelawar yang terbang dan manabraknya. Kebisingan juga dapat mengganggu hewan di tanah.
Biaya investasi awal pembangkit listrik tenaga angin relatif tinggi. Selain itu, ada biaya tambahan untuk membangun jaringan listrik.
Baca juga: Indonesia dan Belanda Jajaki Pengembangan PLTB
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya