Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju WWF ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Antisipasi Risiko Bencana Alam

Kompas.com - 03/05/2024, 06:59 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meminta jajarannya
mengantisipasi segala risiko ancaman yang bisa mengganggu rangkaian penyelenggaraan
World Water Forum(WWF) ke-10 yang digelar 18 Mei 2024 sampai dengan 25 Mei 2024 di Nusa Dua, Provinsi Bali.

Ini juga termasuk ancaman bencana alam dengan menyiapkan rencana pengamanan
terpadu.

Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Agus berharap risiko-risiko gangguan akibat bencana alam bisa diminimalisasi.

Baca juga: Kemlu: WWF ke-10 Jadi Sarana Dunai Belajar Pemenuhan Target SDGs

 “Karena memprediksi cuaca pun sangat berpengaruh terhadap kondisi tamu yang hadir
maupun anggota yang melaksanakan tugas agar terjamin keamanannya,” ujar Agus dalam keterangannya, Rabu (1/5/2024).

Langkah tersebut dikatakan Agus sudah menjadi standar TNI dalam berbagai acara internasional.

Hal itu tidak terlepas dari dedikasi dan profesionalisme TNI dalam melaksanakan tugas selama kegiatan berlangsung.

Selain itu, Badan Intelijen Strategis (BAIS) pun diminta Agus turut memitigasi setiap kemungkinan ancaman yang timbul sebelum, saat, maupun setelah acara berakhir.

“Antisipasi segala ancaman yang ada, ancaman dari sembilan komponen strategi dibaca
benar-benar, dimitigasi sehingga dapat diatasi sebelum terjadi,” perintah Agus.

Sebagai informasi World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 di Bali nanti akan fokus membahas empat hal.

Mulai dari konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and
sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana
alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat
keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on
Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan WWF ke-10.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com