Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut WWF ke-10 di Bali, 231 Kendaraan Listrik Dikerahkan

Kompas.com - 08/05/2024, 07:23 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengerahkan 231 kendaraan operasional berbahan bakar listrik, baik roda dua maupun roda empat, untuk mengamankan perhelatan internasional, World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18 Mei 2024-25 Mei 2024.

"Iya, kami menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional pengawalan dan pengamanan," jelas Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (6/5/2024).

Penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional sebelumnya juga digunakan saat pengawalan dan pengamanan delegasi KTT G-20 pada November 2022.

Slamet yang juga sebagai Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pengawalan serta Pengaturan Rute Lalu Lintas dan Parkir Kendaraan (Kasatgas Walrolakir) WWF ke-10 merinci jumlah kendaraan listrik.

Baca juga: Jelang WWF Ke-10, Polda Bali Mulai Pasang 1.214 CCTV

Ini di antaranya kendaraan listrik roda dua sebanyak 64 unit dan roda empat sebanyak 45 unit untuk pengawalan VVIP.

Untuk pengawalan tamu VIP, kendaraan listrik roda dua yang dikerahkan sebanyak 68 unit dan roda empat sejumlah 50 unit.

"Selain itu, juga ada untuk komando mobile (kommob) sebanyak 2 unit dan kendaraan traffic accident analysis (TAA) sebanyak 1 unit," tambah Slamet.

Slamet membeberkan, kendaraan kommob berfungsi untuk pengamanan pengawalan, pengamanan rute, dan pengamanan parkir.

Selain itu, Korlantas Polri juga mengerahkan personel lalu lintas baik dari tingkat Mabes Polri, Polda Bali, dan polda terdekat seperti Polda Jawa Timur dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain itu, pihaknya juga menerjunkan 2.446 personel gabungan yang terdiri atas Ditlantas Polda Bali 906 personel, Korlantas Polri, dan jajaran Ditlantas Nusantara sebanyak 1.532 personel.

"Semua ini demi keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas WWF. Sehingga, nama Indonesia di ranah internasional bisa lebih baik," tutup dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau