Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konservasi Laut, Pupuk Kaltim Turunkan 6.882 Terumbu Karang Sejak 2011

Kompas.com - 11/05/2024, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Program Pupuk Kaltim dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan ekosistem terumbu karang mencakup dua titik, yakni Tobokbatang dan Pasilan dan telah menurunkan 6.882 unit modul terumbu atau setara 2.112 unit terumbu transplantasi.

Untuk tahun ini, Pupuk Kaltim menargetkan akan menurunkan sebanyak 500 terumbu buatan termasuk terumbu yang terbuat dari limbah hasil pembakaran batu bara yakni Fly Ash dan Bottom Ash atau yang lebih dikenal dengan FABA.

Pupuk Kaltim juga menargetkan untuk menurunkan 362 terumbu transplantasi dengan empat jenis karang keras yang disusun dalam area sea garden di perairan Tobok Batang dan Pasilan.

Baca juga: Dua Perusahaan Transplantasi Terumbu Karang di Kepulauan Seribu

Selain itu, Pupuk Kaltim saat ini juga sedang menyiapkan coral nursery sebagai fasilitas pembibitan terumbu karang di darat sebelum dilakukan pengkayaan di area konservasi.

Tentunya dalam melakukan kegiatan konservasi terumbu karang ini, Pupuk Kaltim tidak bisa berjalan sendiri.

Selain menggandeng mitra masyarakat nelayan, Pupuk Kaltim juga melibatkan Universitas Mulawarman dan Reef Check Indonesia untuk pemantauan.

Selain itu, sinergi dengan instansi pemerintah lewat Dinas Perikanan dan Kelautan dan DLH Bontang juga terus aktif dilakukan.

Lembaga lainnya yang digandeng untuk pengembangan CoE Terumbu Karang, adalah PKSPL IPB, mencakup pengkajian area konservasi, konsep program hingga pendampingan eksekusi kegiatan transplantasi terumbu karang, termasuk pemberdayaan dan edukasi terhadap mitra masyarakat nelayan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau