Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Biomassa PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Antonius Aris Sudjatmiko mengatakan, biomassa yang dipakai untuk campuran pembakaran batu bara atau co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berasal dari limbah.

Limbah biomassa tersebut berasal dari berbagai macam sumber seperti limbah gergaji, sekam padi, limbah tebu, batang singkong, cangkang sawit, cacahan kayu dari replanting karet, dan lain sebagainya.

Sebelumnya, sejumlah organisasi mengkhawatirkan penggunaan biomassa sebagai bahan co-firing PLTU batu bara dapat memicu deforestasi yang lebih besar sehingga menimbulkan emisi yang lebh tinggi.

Baca juga: Studi: Co-firing PLTU Batu Bara Bikin Emisi Tambah 26,5 Juta Ton

Aris menyampaikan, dari semua biomassa yang dipakai untuk co-firing di PLTU, tidak ada yang berbasis hutan tanaman industri.

"Tidak sejumput pun biomasa yang kami pakai untuk co-firing berasal dari hutan tanaman industri," kata Aris saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/5/2024).

Dengan demikian, kata Aris, tidak ada tanaman di hutan tanaman energi yang ditebang untuk dipakai sebagai campuran co-firing PLTU selama ini.

Sepanjang 2023, serapan biomassa untuk co-firing di 43 PLTU mencapai 1 juta ton untuk campuran batu bara dengan rasio antara 1-3 persen.

Baca juga: Co-firing EBTKE di 43 PLTU Sukses Kurangi Emisi Karbon 1,1 Juta Ton

Penggunaan biomassa tersebt dapat mereduksi emisi hingga 1,05 juta ton karbon dioksida pada dari pembakaran PLTU sepanjang 2023.

Dengan memanfaatkan limbah sebagai biomassa, Aris menyampaikan emisi yang dapat dicegah lepas ke atmosfer sebenarnya jauh lebih besar.

Jika dinilai dari daur hidupnya, membakar limbah biomassa dapat mencegah lepasnya emisi metana dan dinitrogen oksida ke atmosfer.

"Limbah gergaji atau sekam padi misalnya. Bila didiamkan atau ditimbun begitu saja, limbah itu akan terfermentasi sehingga mengeluarkan emisi metana. Itu yang kami kejar, berbasis limbah bukan berbais hutan tanaman industri," ucap Aris.

Baca juga: Penelitian: Co-firing Bukan Solusi Efektif Pangkas Emisi dan Polusi PLTU Batu Bara

Bila dibandingkan lagi dengan batu bara, emisi dari siklus hidup limbah biomassa jauh lebih kecil.

Aris berujar, dari 100 persen emisi batu bara sepanjang siklus hidupnya, emisi dari limbah biomassa hanya 5 persen.

"Kalau batu bara pertama-tama pasti menebang pohon, lalu mengupas pemukaan bumi, jadi keluar emisinya. Lalu dibuka lapisan pertama. Itu belum dibakar (batu baranya), baru membuka tambang," tutur Aris.

Target meningkat

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.UNSPLASH/ELLA IVANESCU Ilustrasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau