Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Bakal Tampung Masukan dari The People's Water Forum

Kompas.com - 25/05/2024, 12:00 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan akan mengajak diskusi orang-orang yang terlibat dalam The People's Water Forum

Dia ingin menerima masukan dari semua pihak terkait pengelolaan air. 

"Saya kira nanti kalau ada aspirasi, saya akan tanya, akan saya datangi," kata Basuki setelah menutup World Water Forum di Bali, Jumat (24/5/2024). 

Sebagai informasi, The People's Water Forum merupakan pertemuan sejumlah lembaga non-pemerintah untuk membahas persoalan terkait air.

Baca juga: Tutup WWF ke-10, Basuki Serahkan Penyelenggaraan Selanjutnya ke Arab Saudi 

Acara itu diselenggarakan untuk menandingi World Water Forum yang dianggap didanai penyelenggaraannya oleh perusahaan pelaku privatisasi air. 

Basuki tidak mempermasalahkan adanya kegiatan tandingan dari World Water Forum yang penyelenggaraannya diketuainya.  Asalkan, kegiatan itu tidak sampai mengganggu. 

Soal The People's Water Forum, Basuki mengaku sudah mendapatkan informasi seputar itu dari Presiden World Water Council Loïc Fouchon. 

Forum itu disebut Loïc diselenggarakan oleh organisasi non-pemerintah radikal. 

Baca juga: Tanggapi AHY soal Usulan Badan Air, Basuki: Bikin Koordinasi Makin Rumit

Namun, Loïc menyarakan Basuki untuk tetap mengizinkan warga negara asing yang terlibat dalam The People's Water Forum tetap masuk ke Indonesia, meski tetap diawasi kegiatannya.

"Kita awasi, biasanya mereka memprovokasi," sebut Basuki.

Sebelumnya diberitakan, kegiatan diskusi People's Water Forum dibubarkan oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) pada Senin (20/5/2024).

Acara itu merupakan kegiatan untuk merespons dan mengkritik perhelatan World Water Forum ke-10 di Badung, Bali.

Kemudian, pada Selasa (21/5/2024), sekelompok warga melarang sejumlah akademisi yang hendak menjadi pembicara dalam acara tersebut.

Tidak hanya itu, sekelompok warga ini juga melarang sejumlah jurnalis baik dari media cetak, online dan elektronik meliput acara tersebut.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau