JAKARTA, KOMPAS.com – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) berkomitmen terhadap isu keberlanjutan, dengan melakukan sejumlah inisiatif yang berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Plt. Head of Cinema Operations Cinema XXI Ricky Samsoedin mengatakan, dalam kegiatan bisnis dan operasional perusahaan, Cinema XXI selalu berupaya menerapkan prinsip keberlanjutan.
"Meskipun kegiatan usaha Cinema XXI tidak terkait langsung dengan aktivitas yang berdampak pada lingkungan hidup, perusahaan tetap berkomitmen untuk berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan,” ujar Ricky saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Baca juga: Antisipasi Aset Mangkrak Bahan Bakar Fosil dari Transisi Energi
Salah satu contoh komitmen tersebut, Cinema XXI melakukan program pengumpulan minyak jelantah yang bekerjasama dengan TUKR, perusahaan Indonesia yang mengoperasikan pengumpulan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO).
“Limbah minyak jelantah dari proses produksi dan bisnis Cinema XXI, dikumpulkan oleh TUKR sebagai bahan baku produksi biofuel yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan fossil fuel,” tutur dia.
Adapun impelementasi program keberlanjutan ini dilakukan secara bertahap oleh perusahaan sebagai langkah untuk mendorong transisi energi.
Ricky mengatakan, harapannya langkah ini dapat mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam jangka panjang.
Sejak November 2023 hingga 31 Maret 2024, sudah ada 209 lokasi Cinema XXI yang mengikuti program pengumpulan minyak jelantah. Adapun total Cinema XXI berjumlah 248 lokasi di seluruh Indonesia.
“Secara bertahap, ke depannya seluruh lokasi Cinema XXI akan berpartisipasi untuk pengumpulan minyak jelantah,” imbuhnya.
209 lokasi itu tersebar hampir 100 persen di wilayah Jabodetabek, Pulau Jawa, Bali, Medan, beberapa kota di Sulawesi, Kalimantan, dan kota-kota lainnya.
Selain menjaga lingkungan, Ricky menyebut komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas produk makanan dan minuman untuk konsumen.
“Seperti penggunaan minyak goreng, kami menjaga agar warna minyak gorengnya tidak gelap atau keruh. Di sisi lain, kami juga menjaga agar minyak jelantah ini tetap dapat dimanfaatkan dan tidak mencemari lingkungan,” terangnya.
Tidak hanya itu, Cinema XXI selalu menggunakan menggunakan kemasan yang aman dan ramah lingkungan untuk rangkaian produk Food and Beverage (F&B).
“Cinema XXI telah mulai menggunakan bahan-bahan biodegradable yang mudah terurai di alam dan dapat didaur ulang,” ujar Ricky.
Pihaknya juga memperhatikan penggunaan bahan baku yang berkualitas tinggi dan baik untuk kesehatan, seperti biji jagung Non-Genetically Modified Organism (Non-GMO), gula kelapa organik, dan trans-fat-free oil untuk produk popcorn.
Ricky mengakui, dalam menjalankan program pengolahan minyak jelantah tersebut, tak sedikit tantangan yang dihadapi.
Selain karena membutuhkan biaya dan upaya lebih, tantangan lainnya adalah dari segi logistik. Ia mengakui ada kesulitan untuk menjangkau daerah-daerah tertentu yang susah diakses.
“Memang karena lokasi kita tersebar cukup banyak, untuk di Indonesia timur kita masih harus cari,” ujarnya.
Sementara, Head of Brand & Partnership TUKR Adhi Putra Tawakal mengatakan, kolaborasi dengan Cinema XXI dalam inisiatif pengolahan minyak jelantah ini bertujuan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat.
“Harapannya akan semakin banyak perusahaan maupun individu yang memiliki motivasi dan gerakan yang sama untuk mendorong Indonesia bahkan dunia menjadi lebih baik dan sehat,” ujar Adhi.
Berdasarkan laporan TUKR pada periode November 2023 hingga 31 Maret 2024, 209 lokasi bioskop Cinema XXI yang berpartisipasi dalam program dapat menghasilkan total minyak jelantah mencapai 52.766 kg untuk diolah.
Dengan demikian, Cinema XXI telah berkontribusi mencegah sekitar 175.027 kg emisi karbon, menjaga kemurnian hingga 52.766 juta liter air, dan melindungi kesehatan lebih dari 52.766 anggota masyarakat.
Menurut Adhi, komitmen keberlanjutan Cinema XXI sejalan dengan misi TUKR dalam memanfaatkan minyak jelantah menjadi sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan.
Adapun sertifikasi dari International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) yang dimiliki oleh TUKR menjadi garansi bahwa limbah minyak jelantah dari Cinema XXI telah memenuhi persyaratan standar keberlanjutan tinggi yang ditetapkan Uni Eropa.
“Sertifikasi ini juga membuka akses ke pasar biodiesel Eropa sehingga minyak jelantah dari Cinema XXI mempunyai keunggulan kompetitif, serta memiliki peluang baru untuk diolah menjadi bahan bakar berkelanjutan,” pungkas Adhi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya