KOMPAS.com - Astra Infra melakukan berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan, sebagai salah satu bentuk komitmen dalam mendukung infrastruktur berkelanjutan.
“Sejalan dengan Astra Sustainabilty Aspirations 2030, kami berkomitmen untuk dapat senantiasa mendukung terwujudnya keberlanjutan, melalui berbagai langkah strategis dan upaya nyata yang dilakukan di seluruh unit usaha kami”, ujar Group Chief Executive Officer Astra Infra, Firman Yosafat Siregar, Jumat (7/6/2024).
Astra Infra menuangkan langkah-langkah strategis itu dalam Enviroment, Social, Governance (ESG) Roadmap 2030 yang menjadi pedoman bagi perusahaan dalam melakukan program keberlanjutan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik dalam pengambilan keputusan bisnis.
Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan Deterjen Organik Ramah Lingkungan
"Komitmen Astra Infra dalam penerapan aspek keberlanjutan dimulai dengan Kick Off ESG Astra Infra 2022 sekaligus peluncuran ESG Guidance sebagai panduan bagi unit bisnis untuk menjalankan praktik ESG dalam kegiatan operasional perusahaan," imbuhnya.
Pada aspek lingkungan, Astra Infra berfokus pada pengelolaan energi, limbah, sumber daya, dan pengelolaan dampaknya terhadap ekosistem.
Beberapa aspek lingkungan yang menjadi prioritas Astra Infra dalam menjalankan operasional bisnisnya antara lain adalah penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan pengeloaan limbah.
Dalam menekan emisi, beberapa inisiatif telah dilakukan melalui penggunaan teknologi yang lebih efisien, energi terbarukan, dan pengurangan emisi dari proses bisnis. Pada akhir 2023, total 8.787 tCO2e emisi GRK telah dikurangi dari kegiatan operasional perusahaan.
Astra Infra juga meluncurkan Astra Infra Mini Forest, sebuah program penanaman lahan dengan konsep arboretum.
Baca juga: Hari Sepeda Sedunia, Cara Mudah untuk Sehat dan Ramah Lingkungan
Fokusnya pada penanaman berbagai jenis pohon dengan daya serap karbon tinggi di area operasional jalan tol yang meliputi kantor operasional, ruas jalan, dan interchange pada ruas tol Astra Infra Group. Hingga akhir 2023, tercatat ada 236.394 pohon tertanam.
Kemudian, Astra Infra mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Sebagai contoh, Astra Infra berkomitmen untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya atau panel surya dengan total kapasitas 96,2 kWp di beberapa area operasional.
Astra Infra juga berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk penggunaan 1.400 unit Renewable Energy Certificate (REC) yang setara dengan 1.400 MWh.
"Hingga akhir 2023, sebesar 11,49 persen energi yang digunakan dalam kegiatan operasional Astra Infra telah menggunakan energi baru terbarukan," ujarnya.
Selanjutnya, dalam pengelolaan air, telah menggunakan teknologi efisien untuk mengurangi konsumsi air, pengolahan air limbah, dan penampungan air hujan. Pada akhir 2023, Astra Infra menurunkan 26,56 persen intensitas penggunaan air dibandingkan tahun 2019.
Untuk pengelolaan limbah, upaya Astra Infra berfokus pada pengelolaan limbah aspal, limbah domestik, serta limbah B3. Pada 2023, tercatat 27.821 ton limbah padat hasil dari kegiatan operasional perusahaan telah diolah.
"Astra Infra turut melakukan Gerakan Semangat Kurangi Plastik melalui penguatan bank sampah, edukasi, dan kampanye pengurangan pemakaian sekali pakai serta cara memilah plastik di lingkungan karyawan maupun masyarakat," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya