Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

 

KOMPAS.com - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan deterjen ramah lingkungan berbahan baku minyak kelapa dan eco-enzyme yang diberi nama Chozz untuk mengurangi limbah.

Ketua tim Chozz ITS Rafindita Sumar Ramadhan di Surabaya, Jawa timur, Selasa (4/6/2024) mengatakan inovasi ini lahir karena detergen berbahan anorganik yang digunakan lingkup rumah tangga dinilai tidak ramah lingkungan.

"Penggunaan detergen berbahan anorganik ini dapat menimbulkan permasalahan serius bagi keberlangsungan lingkungan hidup," kata Rafindita, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Hari Sepeda Sedunia, Cara Mudah untuk Sehat dan Ramah Lingkungan

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan tim Chozz, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada 2014 hingga 2018 kerusakan sumber daya air di Indonesia mengalami peningkatan hingga 50 persen.

Sedangkan pada 2021, distribusi volume sumber daya air terbesar di Indonesia sudah dipegang oleh pihak rumah tangga.

Angka tersebut juga menunjukkan sektor rumah tangga juga berkontribusi terhadap pencemaran sumber daya air.

Salah satu sumber pencemaran yang berasal dari rumah tangga adalah adanya penggunaan detergen anorganik.

"Chozz adalah inovasi yang dapat menggantikan peran detergen anorganik," ucap mahasiswa Departemen Sistem Informasi ITS tersebut.

Baca juga: Tahun 2024, Pemkab Tangerang Terima 42 Aduan Pencemaran Lingkungan

Rafindita menuturkan, deterjen tersebut memiliki bahan penyusun organik yang dinilai lebih ramah lingkungan.

"Penggunaan bahan organik ini diharapkan dapat mencegah serta menurunkan pencemaran air yang ditimbulkan rumah tangga," tutur Rafindita.

Minyak kelapa dipilih sebagai bahan baku karena ketersediaannya yang melimpah di Indonesia.

Sedangkan eco-enzyme merupakan produk fermentasi limbah organik dan dipilih karena telah terbukti memiliki kemampuan membersihkan.

"Kami juga menggunakan essential oil sebagai pewangi dan soda api untuk memadatkan adonan detergen," ujarnya.

Baca juga: Perempuan Berperan Penting dalam Keberlanjutan Lingkungan

Tim Chozz membuat produk detergennya dalam bentuk padatan dengan takaran yang telah disesuaikan. Satu padatan detergen dapat digunakan untuk membersihkan lima kilogram pakaian.

"Kami membuat Chozz dalam bentuk padatan supaya lebih efisien," ujar mahasiswa angkatan 2023 tersebut.

Rafindita menyampaikan, proses pembuatan Chozz tergolong sederhana.

Bahan-bahannya yang terdiri dari minyak kelapa, eco-enzyne, essential oil, dan soda api cukup dicampur menjadi satu dengan takaran tertentu kemudian dicetak hingga mengeras.

Setelah pembuatan prototipe dan tahap uji coba, Chozz terbukti memiliki kelarutan serta kemampuan membersihkan yang baik.

Inovasi tim Chozz ini pun telah berhasil menyabet juara II di ajang Internasional Youthpreneur Competition (IYC) 2024 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) belum lama ini.

Baca juga: Sensor Mikroelektronika Dikembangkan, Awasi Pencemaran Lingkungan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau