KOMPAS.com - Berbagai kabar buruk mengenai isu lingkungan dan pemanasan global yang semakin parah membuat perasaan makin resah.
Salah satu kabar yang membuat resah adalah layanan pemantau iklim bentukan Uni Eropa Copernicus Climate Change Service (C3S) menobatkan tahun 2023 sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan.
Akan tetapi, di tengah kabar-kabar suram tersebut, ada beberapa berita baik mengenai lingkungan.
Adanya kabar positif ini menunjukkan bahwa selalu ada perubahan baik dalam setiap progresnya. Berbagai upaya baik yang sudah dilakukan juga tidaklah sia-sia.
Optimisme untuk menjaga lingkungan dan melawan perubahan iklim diharapkan tetap terjaga.
Dilansir dari Euronews, berikut enam kabar baik mengenai isu lingkungan dari seluruh dunia pada Mei ini.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan, Walhi: Pemerintah Baru Jangan Teruskan Kerusakan Alam
Kota Valencia, Spanyol, berencana mengubah kuburan menjadi ladang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Kota di pantai timur Spanyo tersebut berencana memasang ribuan panel surya di kuburan di sekitar kota.
Proyek ini dijuluki RIP, singkatan dari Requiem in Power, diluncurkan bulan ini dengan pemasangan panel surya pertama.
Negara-negara Uni Eropa (UE) diperkirakan menghasilkan 6,95 juta ton limbah tekstil pada 2020 atau sekitar kilogram kg setiap orang per tahun.
Kini, Ceko memimpin Benua Biru dalam mengatasi masalah tersebut.
Kementerian Lingkungan Hidup Ceoko mengumumkan rencana untuk memberlakukan kewajiban pengumpulan limbah tekstil mulai 2025.
Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan Deterjen Organik Ramah Lingkungan
Dana Moneter Internasional atau IMF menyampaikan, aksi iklim akan meningkatkan ketahanan energi di Eropa sebesar 8 persen pada 2030.
Upaya untuk memenuhi target pengurangan emisi Eropa yang dipimpin oleh industri dan masyarakat akan membuahkan hasil yang besar.
Harga karbon yang lebih tinggi, efisiensi energi dan percepatan perizinan energi terbarukan merupakan bidang kebijakan utama yang diidentifikasi oleh IMF untuk meningkatkan ketahanan energi Eropa.
Menteri Energi Belgia Tinne Van der Straeten mengambil langkah untuk mendapatkan pengakuan di tingkat pemerintah atas manfaat koperasi energi lokal.
Koperasi energi tersebut bersifat sukarela yang menawarkan alternatif lokal untuk membantu desentralisasi produksi listrik.
Mekanismenya bisa melalui kepemilikan bersama atas turbin angin atau panel surya.
Menurut para pendukungnya, skema tersebut dapat memangkas biaya, mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, dan meningkatkan keamanan pasokan.
Baca juga: Hari Sepeda Sedunia, Cara Mudah untuk Sehat dan Ramah Lingkungan
Negara-negara UE telah mengadopsi peraturan pertama untuk mengukur, melaporkan, dan memverifikasi emisi metana di sektor energi.
Langkah tersebut diambil dalam upaya untuk mengurangi volume metana yang 30 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.
Setelah pemungutan suara yang hampir diperoleh dengan suara bulat, operator energi harus mematuhi persyaratan baru mulai tahun 2025.
Operator perlu memastikan langkah-langkah mitigasi seperti mendeteksi dan memperbaiki kebocoran metana dan mengukur emisi pada tingkat sumbernya.
170 Bison Eropa yang diperkenalkan kembali ke pegunungan Tarcu di Rumania dapat membantu menangkap dan menyimpan karbon yang dilepaskan oleh rata-rata 84.000 mobil bensin AS setiap tahunnya.
Penelitian baru dari Universitas Yale tersebut menunjukkan bahwa hewan herbivora berukuran besar ini dapat berperan dalam mitigasi dampak perubahan iklim.
Baca juga: Tahun 2024, Pemkab Tangerang Terima 42 Aduan Pencemaran Lingkungan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya