Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Individu Baru Ditemukan, Kini Terdapat 203 Hiu Paus di Whale Shark Center PIS-KLHK

Kompas.com - 10/06/2024, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Individu hiu paus baru berhasil ditemukan di area Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC), Kwatisore, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Dengan tambahan temuan ini, jumlah hiu paus yang terdata di TNTC kini mencapai 203 individu.

Temuan ini merupakan hasil monitoring bersama yang dilakukan sejak November 2023 di Whale Shark Center (WSC) Kwatisore, yang kini dikelola secara bersama oleh Pertamina International Shipping (PIS) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Selain itu, sekaligus menjadi hadiah spesial untuk keberlanjutan hayati di lautan yang bertepatan dengan momen World Ocean Day (Hari Laut Internasional) pada 8 Juni.

Baca juga: Berkat Laut dan Awan, Indonesia Masih Aman dari Gelombang Panas

Corporate Secretary PIS Muhammad Aryomekka Firdaus mengatakan, dari hasil monitoring didapatkan adanya individu-individu baru hiu paus di kawasan TNTC sehingga jumlah populasinya meningkat.

"Tentunya ini merupakan kabar gembira dari upaya baik yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, dan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan ekosistem laut, khususnya di kawasan perairan Indonesia Timur,” ujar Aryomekka.

Kolaborasi pengelolaan Whale Shark Center bersama dengan KLHK ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PIS.

Kegiatan ini berada di bawah program “BerSEAnergi Untuk Laut” untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut, peningkatan literasi, kesejahteraan masyarakat pesisir.

Kerja sama pengelolaan Whale Shark Center di Kwatisore mencakup beberapa program, di antaranya konservasi dan tagging Hiu Paus, Pertamina Ocean Warrior (Endangered Species Monitoring), Pelatihan Diving, dan Desa Energi Berdikari.

Baca juga: BRIN dan OceanX Gali Keanekaragaman Hayati Laut Dalam Indonesia

Program konservasi hiu paus diawali dengan kegiatan pemantauan populasi hiu paus di TNTC yang bersifat langsung yaitu pencatatan kemunculan hiu paus oleh masyarakat atau tidak langsung dengan menggunakan alat bantu seperti kamera bawah air (Metode Photo-ID), penanda Radio Frequency Identification (RFID) dan penanda Pop-Up Satellite Archival Tag (PSAT).

Pemantauan ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang aspek biologis, ekologis dan perilaku hiu paus sehingga program dapat berjalan efektif dan populasi fauna dapat meningkat.

Kegiatan monitoring yang telah berlangsung, terbukti telah membuahkan hasil dengan pencatatan munculnya individu baru di kawasan TNTC.

Pengendali Ekosistem Habitat Seksi Pengelolaan TNTC Wilayah 1 Kwatisore Sumaryono mengungkapkan, semula populasi hiu paus di TNTC terdapat 195 ekor hiu paus.

Sejak monitoring bersama dilakukan pada November 2023, pihaknya bisa memonitor dan mencatat adanya individu baru sehingga jumlahnya mencapai 203 hiu paus per Mei 2024.

Baca juga: Konservasi Laut, Pupuk Kaltim Turunkan 6.882 Terumbu Karang Sejak 2011

"Semoga ke depan, angka ini bisa terus bertambah untuk memonitoring populasi dan pergerakan hiu paus di area TNTC ini,“ ujar imbuh Sumaryono.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Kerusakan Laut, Penggunaan Plastik Harus Dikurangi hingga 25 Persen

Cegah Kerusakan Laut, Penggunaan Plastik Harus Dikurangi hingga 25 Persen

Pemerintah
Polusi Ozon Berpotensi Kurangi Pertumbuhan Hutan Tropis

Polusi Ozon Berpotensi Kurangi Pertumbuhan Hutan Tropis

LSM/Figur
Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

Swasta
Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah
Komitmen Implementasikan ESG, The Sanur Terima Asian Impact Awards 2024

Komitmen Implementasikan ESG, The Sanur Terima Asian Impact Awards 2024

Swasta
Peneliti Kembangkan Metode Daur Ulang Logam Limbah Elektronik

Peneliti Kembangkan Metode Daur Ulang Logam Limbah Elektronik

Pemerintah
Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Pemerintah
Pakar Kelautan Definisikan Ulang Konsep Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pakar Kelautan Definisikan Ulang Konsep Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pemerintah
IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

LSM/Figur
Agincourt Resources Sabet Penghargaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Agincourt Resources Sabet Penghargaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Swasta
Menilik Tantangan, Peluang, dan Masa Depan Ketahanan Air Berkelanjutan di Tanah Air

Menilik Tantangan, Peluang, dan Masa Depan Ketahanan Air Berkelanjutan di Tanah Air

Swasta
Pemerintah Target Tambah Kapasitas Terpasang PLTB 5 GW hingga 2030

Pemerintah Target Tambah Kapasitas Terpasang PLTB 5 GW hingga 2030

Pemerintah
Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Swasta
Asa dari Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara

Asa dari Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara

Swasta
PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau