KOMPAS.com - Kota Valencia di Spanyol berencana menyulap kuburan-kuburan di sana menjadi ladang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Kota yang terletak di pantai timur Spanyol tersebut berambisi memasang ribuan panel surya di kuburan di sekitar kota tersebut
Proyek ini dijuluki RIP, singkatan dari Requiem in Power, dan diluncurkan akhir Mei ini dengan pemasangan sejumlah panel surya di tiga kompleks kuburan yakni Grau, Campanar, dan Benimamet.
Baca juga: Kuota PLTS Atap Dirilis, Perlu Klastering Lebih Lanjut
Langkah tersebut diambil karena Pemerintah Kota Valencia berambisi menjadi kawasan dengan PLTS perkotaan terbesar di Spanyol.
Dilansir dari Euronews, Jumat (31/5/2024), Valencia berencana memasang 6.658 panel surya di pemakaman sekitar kota dalam proyek itu.
Rencana tersebut akan menghasilkan total energi listrik lebih dari 440.000 kilowatt per tahun.
Hal ini juga akan menghasilkan penghematan karbon dioksida sebesar lebih dari 140 ton per tahun, menurut dewan setempat.
Energi tersebut sebagian besar akan digunakan untuk menyuplai listrik di gedung-gedung kota. Sedangkan 25 persennya akan disalurkan ke 1.000 rumah tangga yang rentan.
Baca juga: Cermati Minat Pelanggan Dorong Efektivitas Pemenuhan Kuota PLTS Atap
Alejandro Ramon, Anggota Dewan Darurat Iklim dan Transisi Energi Valencia menuturkan, proyek ini akan menjadi kawasan PLTS perkotaan terbesar di negara tersebut.
Euronews melaporkan, RIP adalah bagian dari Misi Iklim Valencia 2030 yang lebih luas.
Tujuan jangka panjang Misi Iklim Valencia 2030 adalah memproduksi 27 persen energi listrik di kota tersebut berasal dari sumber terbarukan.
Produksi energi ramah lingkungan itu akan dimasukkan ke dalam infrastruktur dan bangunan umum pada 2030.
Valencia memilih kuburan untuk menjadikan ladang PLTS karena ruang tersebut dapat dimanfaatkan tanpa mengubah fungsi utamanya. Hanya perlu memasang panel surya di atas kompleks tersebut.
Baca juga: Elon Musk: Kombinasi PLTS dan Baterai Selesaikan Masalah Energi Dunia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya