Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Ormas dan organisasi keagamaan seharusnya berseru kepada pemerintah untuk mengoreksi model ekonomi ekstraktif, bukan terlibat dalam industri tambang.

Hal tersebut disampaikan Siti Maimunah dari Sajogyo Institute dalam webinar bertajuk Gambar Jagad Dilingkari Tambang yang digelar Alumni PMII Komisariat UGM yang dipantau secara daring, Jumat (7/6/2024).

Pasalnya, Siti menuturkan tambang dapat menghasilkan daya rusak yang berpotensi tidak terpulihkan.

Baca juga: Anggota DPR Kritk Izin Tambang Ormas: Pemerintah Sembarangan Urus Sumber Daya

"Pertambangan adalah wujud ekstraktivisme dengan karakter yang rakus lahan, air, dan energi serta menghasilkan limbah beracun," kata Siti.

Beberapa contoh daya rusak yang disebabkan oleh tambang salah satunya adalah dampaknya terhadap sumber daya air.

Siti menyampaikan, tambang membutuhkan pembukaan lahan di mana aktivitas tersebut bakal merusak sumber daya air yang meliputi tangkapan air di hutan, simpanan air, dan tanah serta bebatuan di lokasi.

Ketika pertambangan berjalan, aktivitasnya menghasilkan limbah yang bila terbuang dan tidak tertangani akan mencemari lingkungan dan air.

Baca juga: Wahi: Izin Tambang Ormas Bakal Jadi Bancakan Pemain Lama

Selain itu, lubang-lubang bekas galian tambang yang ditelantarkan begitu saja menjadi bahaya bagi masyarakat sekitar.

Aktivitas pertambangan, tutur Siti, juga berpotensi menciptakan konflik agraria dengan masyarakat setempat yang tak kunjung rampung.

"Tidak ada wilayah di Indonesia yang benar-benar kosong. Ada masyarakat adat, ada masyarakat lokal di sana," terang siti.

Alihfungsi lahan untuk aktivitas pertambangan juga berpotensi menggusur lahan pertanian yang sudah lebih dulu ada.

Baca juga: Walhi Babel Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Timah di Batu Beriga

Hal tersebut dapat memicu kerentanan pangan bagi masyarakat di sekitar tambang, atau bahkan wilayah yang lebih besar lagi.

"Belum lagi kontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim," ucap Siti.

Di satu sisi, Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan emisi. Akan tetapi, Indonesia juga terus meningkatkan eksploitasi pertambangan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Swasta
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
Pemerintah
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
BUMN
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
LSM/Figur
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
LSM/Figur
Walhi Kritik Pemerintah: Gagah ke Petani, Loyo pada Korporat Pembakar Hutan
Walhi Kritik Pemerintah: Gagah ke Petani, Loyo pada Korporat Pembakar Hutan
LSM/Figur
Studi: Kematian akibat Karhutla 93 Persen Lebih Tinggi dari Perkiraan
Studi: Kematian akibat Karhutla 93 Persen Lebih Tinggi dari Perkiraan
LSM/Figur
Peningkatan Kadar CO2 Ancam Reproduksi Serangga
Peningkatan Kadar CO2 Ancam Reproduksi Serangga
Pemerintah
KSBSI Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh yang Terdampak Perubahan Iklim
KSBSI Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh yang Terdampak Perubahan Iklim
LSM/Figur
Reformasi Sistem Pangan Dunia Bisa Selamatkan Lahan Seluas 43 Juta Km Persegi
Reformasi Sistem Pangan Dunia Bisa Selamatkan Lahan Seluas 43 Juta Km Persegi
Pemerintah
Riset Ungkap 88 Titik Timbunan Sampah di Kali Surabaya, Dikuasai Plastik
Riset Ungkap 88 Titik Timbunan Sampah di Kali Surabaya, Dikuasai Plastik
LSM/Figur
HIPMI Ungkap Peluang Cuan dari Mobil Listrik, dari SPKLU sampai IT
HIPMI Ungkap Peluang Cuan dari Mobil Listrik, dari SPKLU sampai IT
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau