JAKARTA, KOMPAS.com - Paramount Land melalui Paramount Estate Management (PEM) berkolaborasi dengan noovoleum, perusahaan yang berfokus pada solusi berkelanjutan dalam pengolahan used cooking oil (minyak jelantah) menjadi energi terbarukan.
Melalui kemitraan strategis ini, Paramount Land dan noovoleum menghadirkan UCOllect Box, mesin pengumpulan minyak jelantah, di 15 titik area Paramount Gading Serpong.
Termasuk klaster hunian dan area komersial, seperti Aniva Junction, Pasar Modern Paramount, Seafood Market Paramount, dan lainnya.
Inisiatif ini dilatarbelakangi kebiasaan masyarakat yang membuang minyak jelantah sembarangan. Umumnya, minyak jelantah dibuang ke saluran dekat rumah, tempat sampah, atau ke tanah.
Baca juga: Cinema XXI Olah Minyak Jelantah Jadi Biofuel
Padahal minyak yang terserap ke dalam tanah dapat menggumpal dan menutup pori-pori tanah sehingga tekstur tanah akan keras dan ketika musim penghujan datang, tanah tidak bisa menyerap air dengan baik.
Untuk mengajak masyarakat peduli dan berperilaku positif dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar, PEM dan noovoleum meluncurkan teknologi pengolahan minyak jelantah.
Direktur Paramount Estate Management Oktavianus Ekowibowo mengatakan, sejalan dengan komitmen penerapan Environmental, Social, Governance (ESG), Paramount Land bersama noovoleum menghadirkan teknologi pengolahan minyak jelantah pertama di Gading Serpong.
"Harapan kami, masalah saluran air yang terhambat oleh minyak limbah rumah tangga dapat diatasi secara aman dan efisien, serta berubah menjadi sesuatu yang bermanfaat khususnya bagi warga klaster dan ruko Paramount Gading Serpong," ujar Oktavianus, dalam rilis Minggu (9/6/2024).
Solusi inovatif ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan langkah proaktif menuju keberlanjutan yang menjadikan Kota Gading Serpong lebih lestari dan nyaman bagi semua orang.
Head of Business Development noovoleum Chitra Ananda antusias terhadap inisiatif PEM mengatasi tantangan lingkungan terkait pembuangan minyak jelantah.
Baca juga: Potensi Melimpah, Minyak Jelantah Dijadikan Bahan Bakar Pesawat
Setelah pertama kali hadir di Kota Bandung, noovoleum kini hadir untuk pertama kalinya di Jabodetabek, tepatnya di Kota Gading Serpong.
"Melihat tingkat okupansi hunian dan komersial yang sangat tinggi di Gading Serpong, kami berharap gerakan ini dapat menjangkau masyarakat luas dan membawa perubahan positif terutama dalam pengolahan limbah dan penyelamatan lingkungan," kata Chitra.
Untuk berpartisipasi dalam gerakan ini, masyarakat dapat mengunduh aplikasi UCOllect by noovoleum di Google Playstore dan Apple App Store untuk menemukan titik-titik mesin UCOllect Box terdekat lalu mendaftarkan diri.
Pemilik akun akan mendapatkan barcode yang dapat dipindai pada UCOllect Box untuk membuka tempat penampungan minyak jelantah.
Selanjutnya, masyarakat dapat membawa langsung minyak jelantah yang telah dikumpulkan ke mesin-mesin UCOllect Box dan mengikuti instruksi penyetoran minyak jelantah.
Setiap liter minyak jelantah yang disetorkan dapat ditukarkan menjadi uang atau didonasikan. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat memantau riwayat penyetoran dan saldo pendapatan, serta menemukan beragam tips tentang daur ulang minyak jelantah.
Baca juga: Daripada Terbuang, Minyak Jelantah Punya Potensi Besar jadi Bahan Bakar Alternatif
Program kolaborasi ini sejalan dengan komitmen Paramount dalam mengadopsi inisiatif berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Sejak tahun 2014, Paramount Land telah menghadirkan beragam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada tiga pilar utama, yaitu pendidikan, kesehatan dan lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya