Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggul soal Keberlanjutan, SCG Jadi Perusahaan Asia Tenggara Pertama yang Terdaftar DJSI World

Kompas.com - 13/06/2024, 10:16 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SCG menjadi perusahaan di Asia Tenggara pertama yang terdaftar di indeks The Dow Jones Sustainability Indices (DJSI) World sejak pertama kalinya Sustainability Yearbook disusun oleh S&P Global Corporate Sustainability Assessment pada tahun 2004.

Untuk diketahui, SCG telah berkolaborasi dengan Bursa Efek Thailand untuk berbagi pengalaman dan menginspirasi perusahaan terdaftar lainnya agar beroperasi sesuai dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan.

Saat ini, terdapat 47 perusahaan terdaftar di Thailand dalam DJSI, menjadikan Thailand salah satu negara teratas di dunia dalam hal ini.

Vice President & Chief Sustainability Officer SCG Chana Poomee menjelaskan, penghargaan ini mencerminkan komitmen SCG yang tak tergoyahkan selama 20 tahun terakhir sebagai pemimpin global dalam keberlanjutan yang menerapkan inisiatif keberlanjutan, dan komprehensif dan meliputi dimensi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).

Hal ini sebagaimana tercermin dalam Corporate Sustainability Assessment (CSA) oleh S&P
Global yang mengevaluasi 9.400 perusahaan di 62 industri di seluruh dunia.

"SCG selalu menjadi organisasi yang merangkul kesempatan dan tantangan, beradaptasi dan
berkembang untuk tetap tangguh dan siap menghadapi krisis dan peluang yang muncul," kata Chana dalam rilis, Selasa (11/6/2024).

Baca juga: Kembangkan Produksi Minim Karbon, SCG Alokasikan Rp 4,6 Triliun

DJSI diluncurkan pada tahun 1999 oleh S&P Dow Jones Indices dan SAM, adalah kumpulan tolok ukur keberlanjutan global pertama yang melacak kinerja saham perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia pada kriteria ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Indeks-indeks di bawah DJSI termasuk DJSI World, DJSI Asia Pacific, dan DJSI Emerging Markets.

Adapun sejak tahun 2004, SCG telah menduduki peringkat pertama secara global selama 10 tahun dan secara konsisten berada di tiga besar selama 14 tahun di indeks DJSI World.

SCG juga telah diakui sebagai pemimpin keberlanjutan global melalui dua indeks
terkemuka yaitu ESG Risk Ratings oleh Morningstar Sustainalytics, meraih status ESG Industry Top Rated di sektor bisnis industri; dan MSCI ESG Ratings oleh Morgan Stanley
Capital International (MSCI), menerima peringkat AA di industri Bahan Bangunan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau