KOMPAS.com - PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) berkomitmen memperkuat pengembangan peternak dan koperasi lokal serta menerapkan praktik baik peternakan berkelanjutan dalam proses produksi susu mereka.
“Untuk meningkatkan kapasitas peternak dan koperasi susu, Sarihusada menerapkan praktik peternakan yang baik atau good dairy farming practice," ungkap Ratih Anggraeni, Head of Climate & Stewardship Danone Indonesia.
Salah satu hal dilakukan adalah dengan melakukan inovasi pakan baru yaitu rumput Gama Umami dan mengujicobakan jenis sapi baru yakni sapi jenis Jersey dengan susu yang mengandung lemak dan protein lebih tinggi.
"Kami juga melakukan sistem digitalisasi agar para peternak dapat lebih mudah dalam melakukan pendataan tentang kondisi sapi dan produksi susu mereka," jelas Ratih.
Lebih jauh Ratih menjelaskan, berbagai upaya dan adaptasi berfokus pada pengembangan peternak dan koperasi susu lokal dilakuakn melalui inovasi dalam pemeliharaan sapi, di antaranya pengelolaan peternakan sapi perah dan pakan ternak, kesejahteraan hewan, pengelolaan susu segar, biogas, dan perekaman data ternak dan produksi susu secara digital.
Inisiatif Sarihusada dalam mengenalkan jenis sapi Jersey yakni ras sapi perah Inggris berwarna coklat, yang yang diharapkan lebih toleran dengan suhu di kawasan tropis.
Umumnya, peternak Indonesia terbiasa dengan sapi Friesian Holstein atau yang biasa disebut dengan sapi belang, yang produksinya akan optimum di daerah subtropis yang lebih dingin.
Sehingga di Indonesia, sentra peternakan sapi perah identik ada di daerah pegunungan yang berhawa sejuk saja.
“Sarihusada tidak hanya berfokus pada pengembangan kemampuan peternak dalam memproduksi susu, namun juga dalam hal pengelolaan kotoran ternak sapi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yaitu biogas," ungkap Ratih.
Baca juga: Lewat Pemberdayaan BRI, Peternak Kambing Ini Sukses Kembangkan Bisnisnya
Kotoran sapi difermentasi melalui reaksi kimia anaerob menghasilkan methane yang dimanfaatkan keluarga peternak sebagai sumber energi kebutuhan domestik.
Sepanjang tahun 2022-2023 telah dihasilkan sebanyak 100 unit biodigester yang dimanfaatkan keluarga peternak.
"Kami berharap berbagai program yang dipeningkatan kapasitas dari berbagai aspek ini dapat membuat para peternak menjadi lebih mandiri, sehingga produktivitasnya juga dapat meningkat,” lanjutnya.
Program yang juga bertujuan menciptakan dampak positif ke lingkungan, terutama dalam hal memitigasi perubahan iklim ini dikembangkan bersama Yayasan Rumah Energi (YRE) dan tengah diimplementasikan di 3 (tiga) kabupaten di DIY dan Provinsi Jawa Tengah.
YRE sendiri merupakan organisasi nirlaba yang telah memiliki pengalaman belasan tahun dalam pengembangan sumber energi terbarukan di Indonesia, dan kini bersama Sarihusada turut memfasilitasi peternak dan koperasi untuk mengembangkan program biogas.
“Selain memberikan pelatihan, kita pun menawarkan berbagai skema pembiayaan dan pembangunan biogas bagi peternak dan koperasi susu lokal, baik melalui arisan maupun kredit biogas," jelas Sumanda Tondang, Direktur Eksekutif YRE
"Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi resiko pencemaran tanah dan badan air, serta pelepasan gas metan ke atmosfer akibat tidak terkelolanya kotoran yang dihasilkan dalam konteks budidaya sapi perah; serta membantu peternak untuk mencapai kemandirian pangan dan energi," tambahnya.
Melalui program pengembangan peternak dan koperasi susu lokal ini, terdapat 24 pengurus dari tiga koperasi yang telah difasilitasi dalam Training of Trainer dan 480 peternak dilatih dan didampingi untuk menerapkan praktek pertanian yang baik dan pengelolaan susu segar.
Daryono, salah satu Peternak Dampingan Sarihusada menjelaskan, “tantangan dalam melakukan ternak sapi sangatlah beragam, dari upaya untuk menjaga kesehatan ternak kami, menjaga produktivitasnya hingga pengelolaan kotoran yang ada."
Baca juga: Peternak soal Sapi Kurban Jokowi di Belitung: Dimandikan, Diberi Vitamin Rutin
"Sebagai seorang peternak, saya sangat merasakan manfaat yang diberikan dalam program pemberdayaan yang dilakukan. Menurut saya, program pemberdayaan yang difasilitasi Sarihusada banyak membantu saya untuk lebih produktif, baik dari sisi pengetahuan dan fasilitas untuk menghasilkan susu yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia,” tutup Daryono.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya