KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tengah mengembangkan program konservasi air yang berkelanjutan.
Program yang bertujuan menjaga kelestarian mata air ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat pada tiga kecamatan/kapanewon.
Penyuluh Lingkungan Hidup pada Bidang Tata Lingkungan DLH Kulon Progo Anhar Isnawan mengatakan, bahwa tiga lokasi konservasi air berkelanjutan adalah Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, dan Pengasih.
Baca juga: World Water Forum di Bali Bentuk Kemitraan Konservasi Air Global
"DLH telah intensif dilakukan kegiatan penanaman pohon untuk menjaga kelestarian mata air," kata Anhar, dikutip dari Antara, Senin (24/6/2024).
Menurut dia, mata air adalah sumber daya alam yang sangat penting dan sensitif. Konservasi mata air sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air dan memiliki berbagai manfaat untuk masyarakat.
Tak hanya soal memenuhi kebutuhan dasar, kualitas air juga berhubungan langsung dengan kualitas kesehatan hingga kesejahteraan masyarakat, seperti dilaporkan oleh Kompas.com (25/6/2024).
Baca juga: Krisis Air Dunia Disebut Menyedihkan, Kondisi Indonesia Lebih Baik
Berdasarkan laporan SDGs 2022, sekitar dua miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke air minum yang aman saat ini.
Sementara itu, bagi negara berkembang, konsumsi air bersih erat kaitannya dengan kemiskinan dan memiliki efek jangka panjang pada kesejahteraan, sekaligus pembangunan berkelanjutan.
Anhar menjelaskan, upaya konservasi mata air dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk memperhatikan kualitas air, mengembangkan program konservasi yang berkelanjutan, dan menggunakan teknologi modern.
"Dengan demikian kita dapat memastikan keberlanjutan sumber daya air dan menjaga kualitas hidup masyarakat," tuturnya.
Beberapa tahun terakhir, konservasi mata air telah menjadi fokus utama dalam upaya memastikan keberlanjutan sumber daya air di berbagai wilayah.
Apalagi, di Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, dan Pengasih, masih banyak ditemukan sumber mata air yang dapat digunakan masyarakat bila terjadi kekurangan air saat musim kemarau.
"Oleh karena itu konservasi mata air harus dilakukan secara aktif dan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air," terang Anhar.
Lebih lanjut Anhar mengatakan upaya konservasi mata air di Kulon Progo dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, masyarakat harus memperhatikan kualitas air dan menghindari pencemaran air.
Kedua, pemerintah harus mengembangkan program konservasi yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat dalam upaya konservasi. Ketiga, teknologi modern dapat digunakan untuk memantau kualitas air dan mengurangi polusi.
"Contoh upaya konservasi mata air dapat dilihat dalam beberapa lokasi. Di Kabupaten Kulon Progo, misalnya, masyarakat telah melakukan kegiatan nyadran, tawu sendang, dan kerja bakti untuk membersihkan mata air," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya