Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Langka Lynx Iberia Berhasil Pulih dari Kepunahan

Kompas.com - 24/06/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu kucing langka di dunia, lynx Iberia, berhasil pulih dari ancaman kepunahan karena populasinya sudah semakin banyak.

Union for Conservation of Nature (IUCN) pada Kamis (20/6/2024) mengumumkan, kucing bernama latin Lynx pardinus yang tersebar di Spanyol dan Portugal tersebut dikeluarkan dari status "terancam punah" menjadi "rentan".

Menurut sensus terbaru, populasi lynx di Semenanjung Iberia tersebut melesat, dari hanya berjumlah 94 ekor pada 2022 menjadi 2.021 ekor pada 2023.

Baca juga: BRIN Bangun Bank Benih di 6 Lokasi, Cegah Tumbuhan Punah

Dilansir dari The Guardian, pulihnya lynx Iberia tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh koalisi konervasi yang melibatkan Uni Eropa (UE), pemerintah Spanyol, pemerintah Portugal, pemerintah daerah, organisasi nirlaba satwa liar, dan masyarakat lokal selama 20 tahun terakhir.

Menyusutnya populasi Lynx Iberia bermula pada abad ke-20 akibat peraturan kala itu yang memerintahkan pembasmian hewan-hewan yang dianggap hama.

Faktor susutnya populasi lynx Iberia lainnya adalah penurunan populasi kelinci yang merupakan 90 persen makanan spesies tersebut serta kerusakan habitat.

Kepala Unit Daftar Merah IUCN Craig Hilton-Taylor mengatakan, kesuksesan upaya konservasi lynx Iberia berkat berbagai upaya kolaboratif yang cermat.

"Dalam 100 tahun ke depan, kita mungkin bisa memulihkan lynx sepenuhnya di habitat aslinya," kata Hilton-Taylor.

Baca juga: Anggrek Langka Terancam Punah, BRIN Lakukan Upaya Konservasi

Di sisi lain, faktor perubahan iklim menjadi faktor lain yang harus menjadi perhatian khusus karena menyebabkan peningkatan kebakaran di kawasan Mediterania.

"Bagaimana dampaknya terhadap lynx masih belum diketahui. Jadi ini adalah kesuksesan besar, namun jalan masih panjang untuk mengembalikan spesies ini ke kondisi semula," tutur Hilton-Taylor.

Koordinator Proyek Life Lynxconnect Javier Salcedo mengaku takjub melihat pemulihan populasi lynx Iberia berkat upaya yang dilakukan selama 20 tahun terakhir.

"Bagian tersulit adalah awalnya. Pada awal abad ini, semua orang tahu bahwa lynx Iberia terancam namun kami tidak benar-benar menyadari betapa rumitnya situasinya," kata Salcedo.

Pakar lynx di WWF Spanyol Ramon Perez de Ayala mengatakan, upaya konservasi kini mencapai titik tengah.

Baca juga: DNA Harimau Jawa Ditemukan dari Rambut di Sukabumi, Bukti Belum Punah?

"Kita sudah setengah jalan dari jalur yang telah kita tetapkan sendiri," tuturnya.

Sampai sejauh ini, masih ada ancaman yang dihadapi lynx Iberia. Tahun lalu, 144 lynx terbunuh di jalan-jalan Spanyol dan Portugis, serta 45 lainnya mati karena penyakit atau sebab lainnya.

Namun kekhawatiran terbesar Perez de Ayala adalah menyusutnya populasi kelinci akibat penyakit dan hilangnya habitat mangsa lynx.

Salcedo mengatakan bahwa meskipun dia berbesar hati dengan kemajuan yang dicapai untuk menyelamatkan salah satu satwa liar ikonik Iberia, tidak ada ruang untuk berpuas diri.

"Jangan lupa bahwa masih banyak yang harus dilakukan. Dan meskipun semuanya sudah selesai, kami harus terus berupaya agar hal ini tidak terjadi lagi," ucapnya.

Baca juga: Terancam Punah, Ini 9 Kucing yang Dilarang Dipelihara di Rumah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Kerusakan Laut, Penggunaan Plastik Harus Dikurangi hingga 25 Persen

Cegah Kerusakan Laut, Penggunaan Plastik Harus Dikurangi hingga 25 Persen

Pemerintah
Polusi Ozon Berpotensi Kurangi Pertumbuhan Hutan Tropis

Polusi Ozon Berpotensi Kurangi Pertumbuhan Hutan Tropis

LSM/Figur
Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

Swasta
Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah
Komitmen Implementasikan ESG, The Sanur Terima Asian Impact Awards 2024

Komitmen Implementasikan ESG, The Sanur Terima Asian Impact Awards 2024

Swasta
Peneliti Kembangkan Metode Daur Ulang Logam Limbah Elektronik

Peneliti Kembangkan Metode Daur Ulang Logam Limbah Elektronik

Pemerintah
Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Pemerintah
Pakar Kelautan Definisikan Ulang Konsep Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pakar Kelautan Definisikan Ulang Konsep Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pemerintah
IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

LSM/Figur
Agincourt Resources Sabet Penghargaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Agincourt Resources Sabet Penghargaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Swasta
Menilik Tantangan, Peluang, dan Masa Depan Ketahanan Air Berkelanjutan di Tanah Air

Menilik Tantangan, Peluang, dan Masa Depan Ketahanan Air Berkelanjutan di Tanah Air

Swasta
Pemerintah Target Tambah Kapasitas Terpasang PLTB 5 GW hingga 2030

Pemerintah Target Tambah Kapasitas Terpasang PLTB 5 GW hingga 2030

Pemerintah
Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Swasta
Asa dari Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara

Asa dari Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara

Swasta
PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau