Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Indonesia Gandeng India, Kembangkan Sistem Navigasi Satelit

Kompas.com - 09/07/2024, 20:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia, terus mengembangkan layanan berbasis satelit di Tanah Air.

Salah satunya dengan menjalin kolaborasi bersama Elena Geo Tech Pvt Ltd, perusahaan manufaktur produk berbasis navigasi terkemuka dari Bengaluru, India.

Melalui kolaborasi antar negara tersebut, PSN dan Elena akan bersinergi dalam mengembangkan sistem Positioning, Navigation, dan Timing (PNT) satelit Indonesia.

Direktur Teknologi PSN Satrio Adiwicaksono mengatakan, PSN terus mengembangkan diri dalam memberikan layanan berbasis satelit. Selama 33 tahun berkiprah, PSN fokus dalam layanan komunikasi.

Baca juga: Indonesia-Norwegia Kerja Sama Kehutanan, Tingkatkan Sarana Konservasi

Dengan rekam jejak yang panjang serta melihat masih adanya potensi besar yang bisa dimaksimalkan dari industri satelit, PSN melakukan ekspansi dengan memasuki bidang navigasi.

"Kolaborasi internasional antara PSN dan Elena menunjukkan bahwa sebagai perusahaan nasional, kami terus memacu diri untuk memperkuat ekosistem bidang antariksa dengan membangun kemampuan manufaktur di industri satelit Indonesia, salah satunya Positioning, Navigationdan Timing (PNT) berbasis satelit,” kata Satrio dalam pernyataannya, Selasa (9/7/2024).

Dengan dikelola secara mandiri, PSN percaya akan dapat mendukung pemerintah dalam menciptakan kemandirian ekonomi di industri satelit nasional.

Teknologi satelit India

Sementara itu, Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso menyampaikan, latar belakang PSN berkolaborasi dengan Elena adalah karena mempertimbangkan rekam jejak perusahaan tersebut dalam menghasilkan manufaktur sistem navigasi berbasis satelit.

Aspek lainnya, yakni majunya industri satelit di India. Hal tersebut berkat dukungan kuat dari Pemerintah India memajukan industri satelit dalam negeri.

Alhasil, India berhasil memiliki sistem navigasi satelit (Navigation with Indian Constellation) yang dikembangkan Organisasi Penelitian Ruang Angkasa India atau Indian Space Research Organisation (ISRO).

Baca juga: Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau

“Kedua aspek tersebut menjadi pertimbangan kuat bagi kami berkolaborasi dengan Elena. Melalui momentum ini, kami juga akan memaksimalkan untuk alih teknologi sehingga kedepannya Indonesia bisa menghasilkan sistem Positioning, Navigation dan Timing (PNT) berbasis satelit sendiri,” kata Adi Rahman.

Dengan pengembangan sistem navigasi satelit bersama Elena, kata dia, nantinya akan ditujukan pada sektor jasa transportasi, navigasi udara dan laut, serta pertahanan.

Adapun dengan mengaplikasikan navigasi satelit di Indonesia, maka semua sektor yang memerlukan dan menggunakan PNT akan mendapatkan kemudahan dalam menentukan posisi, kecepatan, arah, dan ketepatan waktu secara akurat. Sehingga dapat menciptakan ketepatan dan efisiensi yang tinggi.

“Bersama Elena, kami akan mendalami program perencanaan secara komprehensif dan memetakan potensi kolaborasi dalam pembuatan sistem Positioning, Navigation, dan Timing (PNT) Indonesia dan pasarnya sehingga dapat diserap dengan baik saat diluncurkan ke pasar,” pungkas Adi Rahman.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau