Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Center Hadir di NTT, Bantu Atasi Masalah Stunting

Kompas.com - 22/07/2024, 12:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Wilayah Gibran Center NTT mendirikan Gibran Center (GC), di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gibran Center NTT Yusuf Mateos Baok mengatakan, GC dibentuk berdasarkan surat keputusan (SK) Kep.352/DPW/GC/V/2024 yang ditangani Ketua Umum DPP Marsudiyanto, 13 Mei 2024.

"GC ini hadir sebagai wadah dalam mengisi pembangunan nanti. Program-program, saran dan kritik kami sampaikan kepada pemerintah," kata Yusuf, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Minggu (21/7/2024).

GC bertujuan untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat terutama membantu penanganan masalah stunting dan gizi buruk. Sebagaimana diketahui, NTT merupakan salah satu provinsi penyumbang stunting terbanyak Nasional.

Baca juga: Penting Atasi Stunting, Sanitasi Layak Capai 82 Persen

Dia menyebut, sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah GC NTT beralamat di jalan Damai 2 RT 030 RW 007 Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang dan beranggotakan sebanyak 65 orang.

Struktur DPW GC NTT memiliki 14 bidang kerja dengan komitmen mengawal setiap program kerja Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di NTT.

Ke-14 bidang tersebut yakni bidang Organisasi dan Kaderisasi, bidang Suport, UMKM dan Logistik, bidang Hukum, HAM dan Advokasi, bidang Infokom, Publikasi dan Humas, dan bidang Hukum Antar Lembaga, Luar Negeri dan Hankam.

Kemudian bidang Pendidikan, Litbang, Seni dan Budaya, bidang Ekonomi Industri dan Pariwisata, bidang Energi, UMKM dan Koperasi, bidang Pertanian Perkebunan Perikanan dan Kelautan.

Selain itu, bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, bidang Kesehatan dan Obat Tradisional, bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, bidang Politik dan Kebijakan Strategi dan bidang Pemuda dan Olahraga.

Baca juga: Dukung Upaya Pencegahan Stunting, GNI dan SEI Mendapat Apresiasi dari Pemda Morowali Utara

Secara struktur organisasi, pihaknya merupakan pengurus yang sah di NTT.

"Jika ada pihak lain yang mengatasnamakan Gibran Center itu merupakan kepengurusan yang tidak sah,” kata Yusuf.

GC NTT juga telah menyusun rangkaian program kerja untuk disampaikan saat rapat kerja nasional (Rakernas) di Jakarta.

“Setelah Rakernas kami akan tindak lanjut dengan menyelenggarakan Rakerwil. Untuk waktu akan diagendakan nanti,” ungkap Yusuf.

Yusuf juga mengaku mendapat surat tugas untuk pembentukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di tingkat kabupaten/kota. Sejauh ini baru satu DPD yang terbentuk yakni DPD Gibran Center di Kabupaten Malaka.

“Kami sudah melakukan komunikasi dan koordinasi untuk pembentukan 20 pengurus DPD lainnya di NTT,” tuntas Yusuf.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau