Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Dukung Upaya Pencegahan Stunting, GNI dan SEI Mendapat Apresiasi dari Pemda Morowali Utara

Kompas.com, 1 Juli 2024, 14:33 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.comStunting merupakan salah satu isu kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Morowali Utara tercatat 24,7 persen pada 2023 atau sama dengan tahun sebelumnya. Angka berada di angka yang mengkhawatirkan karena masih jauh di bawah target Nasional yaitu sebesar 14 persen di tahun 2024.

Menyadari masih tingginya permasalahan stunting di Indonesia, khususnya Morowali Utara, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) dan PT Stardust Estate Investment (SEI) yang berlokasi di wilayah tersebut mengambil peran dalam menekan angka stunting dan membangun masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Beberapa upaya yang dilakukan adalah menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan penyuluhan Kebun Gizi untuk balita dan ibu hamil. Dua kegiatan tersebut sukses diselenggarakan pada Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Dukung UMKM dan BUMDes Desa Bunta, PT GNI dan PT SEI Gelar Pelatihan Kewirausahaan

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk dapat terus berkontribusi positif untuk lingkungan sekitarnya, salah satunya dengan memberikan perhatian khusus di bidang kesehatan dan sosial masyarakat.

“Ini merupakan langkah awal yang kita lakukan untuk pembangunan berkelanjutan. Pesan pemerintah baik pusat dan daerah, bahwa kita harus peduli dengan generasi penerus bangsa dan kita sadar bahwa hal ini sangat penting serta perlu diberikan perhatian,” ungkap Mellysa dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (1/7/2024).

Mellysa juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang turut menyambut dan mendukung kegiatan tersebut.

“Terima kasih kepada pemerintah daerah dan dinas-dinas terkait karena kami sudah diterima dan bisa berbagi dengan masyarakat di sini (Morowali Utara). Kami harap kegiatan ini dapat bermanfaat dan niat baik ini dapat terus dilanjutkan,” imbuhnya.

Pada saat penyerahan PMT, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Morowali Utara Jasrion Ampugo S.P menjelaskan bahwa memerangi isu stunting bukan hal yang mudah.

Oleh karena itu, ia bersyukur PT GNI dan PT SEI telah memiliki program sinergis dengan berkolaborasi bersama Pemda, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge.

Baca juga: Dukung Pemerintah Tekan Stunting, PT GNI dan PT SEI Berikan Makanan Tambahan dan Bangun Kebun Gizi untuk Balita serta Ibu Hamil

“(Program) Ini jarang terjadi, di Morowali Utara ini baru pertama kali. Bersyukur bahwa pagi ini atau beberapa hari kemarin PT GNI dan PT SEI telah berjalan untuk kegiatan ini. Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus berjalan dengan lebih terukur dan terfokus pada titik-titik dan tujuan kita sesungguhnya,” kata Jasrion.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Molino I Wayan Sudiarta juga mengapresiasi program pencegahan stunting yang diselenggarakan oleh PT GNI dan PT SEI.

“Kami mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya program ini. Di Desa Bunta, (program bantuan) ini sebenarnya sudah tahun ke dua dilakukan oleh PT GNI dan PT SEI,” ujar I Wayan Sudiarta.

Menurutnya, kegiatan tersebut juga merupakan bentuk peran perusahaan terhadap program pemerintah, khususnya dalam penanganan stunting di wilayah Kabupaten Morowali Utara.

Dia berharap, program bantuan yang dicanangkan PT GNI dan PT SEI dapat terus berlanjut secara berkesinambungan.

“Mudah-mudahan dengan sinergis (pemerintah, perusahaan dan masyarakat) ini, kita bisa mengatasi berbagai isu terutama dalam memerangi stunting, karena tidak mudah untuk menciptakan atau membentuk sumber daya manusia yang unggul dan generasi yang hebat. Itu harapan kami,” kata I Wayan Sudiarta.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau